Rabu 25 Oct 2023 20:27 WIB

Pesawat Tempur Israel Bombardir Masjid di Gaza

Jumlah masjid yang hancur akibat agresi Israel di Jalur Gaza menjadi 33 masjid

Bendera Hamas terlihat di tengah reruntuhan masjid yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 09 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Bendera Hamas terlihat di tengah reruntuhan masjid yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 09 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pesawat tempur Israel membombardir satu masjid di Kota Gaza pada Rabu (25/10/2023) pagi, menurut TV Al Aqsa.

"Pesawat milik Israel menyerang Masjid Hattin di Jalan Al-Jalaa," kata laporan televisi tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Baca Juga

Serangan terbaru itu menambah jumlah masjid yang hancur akibat agresi Israel di Jalur Gaza menjadi 33 masjid.

Hingga kini Israel terus-terusan menggempur Gaza setelah kelompok perjuangan Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober. Akibatnya, penduduk di kantong Palestina itu terkepung total dan tidak mendapat akses ke makanan, bahan bakar dan obat-obatan. Hampir 7.200 orang tewas, termasuk sedikitnya 5.791 warga Palestina dan 1.400 orang Israel. 

Sementara itu, polisi Israel telah menutup Masjid Al Aqsha di Yerusalem. Kantor berita negara Palestina (WAFA) melaporkan, yang mengutip Departemen Wakaf Islam pada Selasa (24/10/2023), tindakan itu dilakukan sebagai upaya mencegah jamaah Muslim masuk ke area tersebut.

Organisasi Islam yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks Al-Aqsha mengatakan, petugas polisi secara tiba-tiba menutup semua gerbang menuju kompleks yang berdinding tembok. Mereka kemudian melarang umat Islam masuk, tetapi mengizinkan jamaah Yahudi untuk melaksanakan ibadah.

Wakaf Islam menegaskan, tindakan itu merupakan tindakan yang melanggar status quo di wilayah tersebut. Berdasarkan status quo yang mengatur kompleks suci tersebut, non-Muslim dapat berkunjung, tapi hanya umat Muslim yang boleh beribadah di kompleks suci tersebut. Beberapa pengunjung Yahudi sering berdoa di sana meskipun ada pengaturan seperti itu.

Menurut hukum Yahudi, memasuki bagian manapun dari kompleks Masjid Al Aqsha yang juga dikenal sebagai Temple Mount dilarang bagi orang Yahudi karena sifat suci dari situs tersebut. Namun, aturan itu dilanggar pihak berwenang Israel membatasi masuk ke dalam masjid sejak Selasa dini hari.

Militer Israel awalnya mengizinkan orang lanjut usia untuk masuk area masjid, sebelum akhirnya menolak semua jamaah Muslim masuk area tersebut. Langkah yang tidak biasa tetapi lazim ini terjadi ketika ketegangan di kawasan meningkat akibat perang Hamas-Israel yang sedang berlangsung.

Kompleks Al Aqsha merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan situs paling suci dalam Yudaisme. Area ini sering menjadi titik konflik antara Israel dan Palestina.

Menurut beberapa laporan yang mengutip Departemen Wakaf Islam, awal bulan ini, ratusan warga Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al Aqsha untuk memperingati hari kelima Sukkot, hari libur Yahudi selama seminggu. Negara-negara di Timur Tengah termasuk Mesir, Yaman, Yordania, dan negara-negara lain secara rutin mengeluarkan pernyataan yang mengecam kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis Israel di kompleks suci Al-Aqsha. Konflik ini seringkali berada melibatkan polisi Israel yang bentrok dengan warga Palestina di kompleks tersebut. 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement