Kamis 26 Oct 2023 17:30 WIB

Markas TNI di Lebanon Kena Serangan Israel, Kemenlu Beri Penjelasan

Markas pasukan Indonesia yang tergabung dalam UNFIL dikabarkan diserang Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Israel menyerang Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa (17/10/2023) pagi, menurut militer Israel.
Foto: AP
Israel menyerang Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa (17/10/2023) pagi, menurut militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas TNI yang tergabung dalam Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) dikabarkan terkena serangan rudal dari Israel. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan pada Kamis (26/10/2023), tidak ada serangan Israel yang sengaja menyasar Markas Kontingen Indonesia di Lebanon.

Juru Bicara Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengonfirmasi memang terjadi peningkatan serangan antara Hizbullah yang berada di Lebanon dan Israel. Serangan-serangan ini terjadi di sepanjang perbatasan kedua negara.

Baca Juga

"Namun, tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Iqbal menyatakan, Kemenlu telah melakukan komunikasi langsung dengan Kontingen Indonesia di UNIFIL untuk memverifikasi informasi tersebut. Kabar yang didapatkan Kemenlu menyatakan, seluruh anggota Kontingen Indonesia dalam kondisi aman. 

"Terdapat 1.200 anggota Kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFIL. Wilayah tugas mereka di Lebanon Selatan, sepanjang perbatasan darat dan laut Lebanon-Israel," ujar Iqbal.

Selain itu, menurut Iqbal, kontingen Indonesia juga sudah memiliki rencana kontingensi jika kondisi keamanan semakin memburuk di Lebanon.

Sebelumnya beredar video di sosial media yang menyatakan serangan Israel mengenai markas Indonesia di Lebanon. Dalam video tersebut terlihat kilatan dan suara-suara bom dan menyatakan bahwa tempat tersebut telah tekan mortir dan ada area yang hancur.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Hizbullah untuk tidak ikut campur dalam perang yang berlangsung dengan Hamas. Namun kelompok Lebanon ini menyatakan kesedian terlibat perang dengan Israel untuk membantu Hamas. Ketenangan itu membuat kedua negara saling serang di wilayah perbatasan. Dwina Agustin

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement