Ahad 29 Oct 2023 20:03 WIB

Ribuan Pengungsi Gaza yang Putus Asa Geruduk Gudang Penyimpanan Bantuan Kemanusiaan

Pengungsi mengambil makanan dan barang-barang kebutuhan pokok untuk bertahan hidup.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andri Saubani
Seorang gadis muda membawa makanan yang didistribusikan di kamp darurat bagi para pengungsi di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada (25/10/2023.
Foto: Mahmud HAMS / AFP
Seorang gadis muda membawa makanan yang didistribusikan di kamp darurat bagi para pengungsi di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada (25/10/2023.

REPUBLIKA.CO.ID, DEIR AL-BALAH -- Ribuan orang masuk ke gudang bantuan di Gaza untuk mengambil makanan dan barang-barang kebutuhan pokok untuk bertahan hidup. Langkah ini sebagai tanda meningkatnya keputusasaan warga Gaza setelah menghadapi serangan bertubi-tubi selama tiga pekan.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang dikenal sebagai UNRWA, menyediakan layanan dasar bagi ratusan ribu orang di Gaza.  Sekolah-sekolah UNRWA di seluruh wilayah telah diubah menjadi tempat penampungan yang menampung warga Palestina yang menjadi pengungsi akibat perang.

Baca Juga

Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan masuk dari Mesir, dan beberapa di antaranya disimpan di salah satu gudang yang dibobol. Direktur UNRWA, Thomas White mengatakan, pembobolan gudanf tersebut merupakan tanda mengkhawatirkan bahwa tatanan sipil mulai rusak setelah tiga minggu perang dan pengepungan ketat di Gaza. 

"Masyarakat ketakutan, frustrasi dan putus asa,” kata White.

Warga yang tinggal di dekat Rumah Sakit Al- Shifa mengatakan, serangan udara Israel pada Ahad (29/10/2023) diri haru menghantam dekat kompleks rumah sakit dan memblokir banyak jalan menuju ke sana.  Israel menuduh Hamas memiliki pos komando rahasia di bawah rumah sakit, namun tanpa memberikan banyak bukti. Puluhan ribu warga sipil berlindung di RS Al-Shifa, yang juga dipenuhi pasien yang terluka dalam serangan tersebut.

“Mencapai rumah sakit menjadi semakin sulit. Sepertinya mereka ingin memotong area tersebut," kata Mahmoud al-Sawah, yang berlindung di rumah sakit.

 

sumber : AP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement