REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Gaza mengatakan, Israel masih terus memutus aliran listrik serta pasokan bahan bakar, makanan, dan minuman ke wilayah tersebut. Aliran listrik dan internet di Gaza sempat dilaporkan berangsur pulih setelah mengalami keterputusan total akibat gempuran serangan udara Israel akhir pekan lalu.
“Penjajah terus memutus aliran listrik, air minum, bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan makanan ke wilayah ii dalam perang sengit yang melebihi Holocaust,” kata Juru Bicara Kemendagri Gaza Iyad al-Buzm, Ahad (29/10/2023), dilaporkan Anadolu Agency.
Dia kemudian membantah tudingan Israel yang menyebut aliran bantuan yang masuk ke Gaza disalurkan ke faksi-faksi di wilayah tersebut. “Kadang-kadang, Israel mengklaim bahwa bahan bakar dan bantuan disalurkan ke Hamas, dan di lain waktu, mereka menuduh bahwa pejuang perlawanan memanfaatkan institusi kesehatan dan rumah sakit,” ucapnya.
Al-Buzm mengatakan, tudingan Israel tersebut tidak masuk akal dan tidak berdasar. Dia berpendapat, Israel terus memproduksi kebohongan untuk membenarkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina di Gaza. “Organisasi internasional yang beroperasi di Gaza adalah pihak yang menilai situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, dan terdapat konsensus mengenai kondisi bencana akibat blokade tersebut,” ujar al-Buzm.
Dia mendesak Mesir membuka pintu penyeberangan Rafah agar proses penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza dapat terus berlanjut.
Israel Bidik Rumah Sakit Al-Quds