REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel melancarkan serangan udara ke daerah dekat Rumah Sakit Al-Quds serta Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza pada Senin (30/10/2023) pagi waktu setempat. Sebelumnya Israel sudah mengancam akan membombardir kedua rumah sakit tersebut karena diyakini dimanfaatkan Hamas untuk tujuan militer mereka.
Dilaporkan laman Al Arabiya, menurut sejumlah saksi mata, dalam serangannya ke dekat rumah sakit Al-Quds dan Al-Shifa, Israel turut menggunakan artileri. Menurut mereka, kelompok perlawanan Palestina juga terlibat pertempuran dengan pasukan Israel di sebelah timur kota Khan Younis. Tentara Israel didukung armada tank dalam konfrontasi tersebut.
Belum ada komentar dari militer Israel atau Hamas terkait pertempuran tersebut. Sementara itu serangan ke dekat rumah sakit Al-Quds dan Al-Shifa terjadi hanya beberapa jam setelah Israel merilis foto yang memperlihatkan armada tank mereka di wilayah pantai barat Jalur Gaza.
Hal itu menandakan adanya upaya potensial untuk mengepung kota utama Gaza, dua hari setelah Israel memerintahkan perluasan serangan darat melintasi perbatasan timurnya.
Beberapa foto yang beredar luas di media sosial juga menunjukkan tentara Israel mengibarkan bendera negara mereka jauh di dalam Gaza. Namun foto tersebut belum terverifikasi keasliannya.
Pada Ahad (29/10/2023) lalu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau The Palestinian Red Crescent Society (PRCS) mengatakan, Israel telah mengancam akan mengebom Rumah Sakit Al-Quds yang berada di Jalur Gaza. Ancaman itu dilayangkan ketika Israel menuduh Hamas memanfaatkan rumah sakit-rumah sakit di Gaza untuk tujuan militer.
“PRCS menerima ancaman serius dari otoritas pendudukan untuk segera mengevakuasi Rumah Sakit Al-Quds di Jalur Gaza, karena rumah sakit tersebut akan dibombardir. Sejak pagi ini, sudah terdapat serangan-serangan berjarak 50 meter dari rumah sakit,” kata PRCS lewat akun X resminya.
Karena hendak diserang, Israel memerintahkan Rumah Sakit Al-Quds melakukan evakuasi segera. Menurut keterangan kantor berita Palestina, WAFA, saat ini Rumah Sakit Al-Quds merawat lebih dari 400 pasien, termasuk di dalamnya warga Gaza yang terluka akibat agresi Israel. Rumah sakit tersebut turut menampung lebih dari 12 ribu orang yang mengungsi dan ingin berlindung dari serangan Israel.
Sebelumnya Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari menuduh Hamas telah menyalahgunakan rumah sakit untuk tujuan militer. “Hamas mengobarkan perang dari ruam sakit di Gaza,” ujarnya kepada awak media pada Jumat (27/10/2023) lalu, dikutip laman Al Arabiya.
Dia secara khusus mengidentifikasi Rumah Sakit Al-Shifa, yakni rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, sebagai salah satu tempat operasi para anggota Hamas. Hagari menunjukkan foto, diagram, dan rekaman audio yang menurutnya menunjukkan bagaimana Hamas menggunakan sistem rumah sakit dan Rumah Sakit Al Shifa khususnya untuk menyembunyikan berbagai pos komando serta titik masuk ke jaringan terowongan luas di bawah Gaza.
“Para teroris bergerak bebas di Shifa dan rumah sakit lainnya,” ucap Hagari merujuk pada Hamas.
Hagari mengisyaratkan bahwa Israel tak menutup kemungkinan membombardir Rumah Sakit Al-Shifa. “Dalam perang ini, semua opsi ada di meja,” ujarnya.