REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebuah mobil hancur berkeping-keping ditembak tank Israel di pinggiran Kota Gaza, seorang saksi mata mengatakan kepada NBC News pada Senin (30/10/2023). Insiden itu terekam dalam sebuah video, ketika serangan darat besar-besaran terjadi di daerah kantong Palestina itu.
Video tersebut akhirnya mendapat perhatian dan menarik lebih banyak seruan internasional agar warga sipil di Gaza mendapat perlindungan dari kekerasan militer. Fotografer lepas Bashar Talib mengatakan bahwa ia sedang melakukan perjalanan dengan kendaraan di dekatnya di jalan Salah Al Deen ketika mobil sipil berusaha berputar balik karena menyadari adanya tank Israel.
Video itu juga menunjukkan sebuah tank Israel menembak mobil tersebut dan membuatnya hancur seketika. Padahal, mobil tersebut sedang berusaha putar balik dan menghindari pertemuan dengan tentara Israel demi keamanan.
"Dia berada dekat dengan tank dan buldoser. Dia menghentikan mobilnya untuk kembali, tetapi dia menjadi sasaran sebelum mengemudi," kata Talib yang tak sengaja menjadi saksi momen brutal tersebut.
#Israeli Merkava tank firing upon a civilian vehicle in the #Gaza Strip, along the Salah Ed-Din road, approximately three kilometers from the Israeli border.
According to local reports, the driver and two passengers tragically lost their lives.#IsraelNewNazim pic.twitter.com/vflovXJpAs
— Quds News Network (@QudsNen) October 30, 2023
Video yang direkam oleh rekannya, Youssef Al-Saifi, seorang jurnalis lokal, yang bepergian bersamanya, menunjukkan sebuah mobil putih yang bergerak mendahului mereka di jalan. Ketika kendaraan mereka melambat, mobil putih itu melambat dan mulai berbalik arah.
Saat mobil itu mulai melaju ke arah yang berlawanan, tank tersebut kemudian menembakkan peluru yang mengenai bagian belakangnya dan asap hitam mengepul.
Kendaraan yang membawa Talib dan Al-Saifi kemudian berbalik arah dan melaju dengan cepat. "Orang itu sudah mati, satu keluarga," teriak mereka sambil melaju kencang.
Ketika ditanya oleh NBC News mengenai insiden tersebut, IDF mengatakan bahwa mereka tidak akan mengomentari posisi pasukannya di dalam Gaza. Namun, Mayor IDF Nir Dinar mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa "teroris menggunakan infrastruktur sipil seperti mobil. Mereka tidak memiliki tank atau jip militer".
Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa IDF akan "melanjutkan dan mengintensifkan" operasi daratnya dan "pasukan tambahan" telah memasuki daerah kantong yang terkepung itu pada hari terakhir.