REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina telah menghapus Israel dari peta. Media Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (30/10/2023) memberitakan "Israel Goes Unnamed on China Online Maps". Pengguna internet di Cina menyadari bahwa peta digital buatan Cina seperti Baidu dan Alibaba tidak menampilkan negara Israel.
Baidu adalah Google-nya Cina. Baidu merupakan search engine asal Cina yang paling banyak digunakan di negara tersebut. Di peta online Baidu, hanya terlihat garis-garis perbatasan dan kota-kota utama yang diakui secara internasional. Meski begitu, tidak ada identitas jelas yang dicantumkan. Tak ada pula nama "Israel" dalam peta.
Hal serupa juga terjadi di peta online milik Alibaba, Amap. Dalam aplikasi tersebut tidak ada pencantuman nama negara Israel.
🇨🇳🇮🇱 China has REMOVED ISRAEL from its online maps, including Baidu and Alibaba! pic.twitter.com/1TNrHAKou0
— Jackson Hinkle 🇺🇸 (@jacksonhinklle) October 31, 2023
“Tindakan Israel telah melampaui ruang lingkup pembelaan diri,” kata Wang dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina, Ahad (15/10/2023). Pernyataan Wang itu disampaikan kepada Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat keduanya melakukan percakapan via telepon pada Sabtu (14/10/2023).
“Mereka harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh seruan masyarakat internasional dan Sekretaris Jenderal PBB, dan menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza,” ujar Wang.