Rabu 01 Nov 2023 07:33 WIB

Gaza Jadi Kuburan Anak-Anak, UNICEF: Korban Anak Meningkat

Ribuan anak-anak terbunuh hanya dalam waktu dua minggu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak ditemukan dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang rata akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Foto:

Elder menekankan,sebelum konflik saat ini dimulai, lebih dari 800 ribu anak di Gaza atau tiga perempat dari seluruh populasi anak-anak diidentifikasi membutuhkan kesehatan mental dan dukungan psikologis. Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menegaskan kembali akibat sebenarnya dari eskalasi terbaru ini akan diukur pada kehidupan anak-anak. Anak-anak akan selamanya berubah karena kekerasan yang terjadi.

“Angka yang seharusnya sangat mengguncang kita semua,” ujar Russell merujuk pada jumlah kematian anak-anak atas serangan Israel.

Israel telah membombardir Gaza siang dan malam, menyebabkan seluruh bangunan runtuh dan menewaskan ribuan orang. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 8.000 orang yang sebagian besar adalah anak-anak terbunuh.

"2,3 juta warga Palestina di Gaza menghadapi kematian setiap hari dan setiap malam. Selamatkan mereka. Ada 2.000 orang yang tertimbun reruntuhan. Izinkan kami menemukan mereka, menyelamatkan mereka yang masih bisa diselamatkan, dan menguburkan mereka yang tewas dengan cara yang bermartabat,” ujar Menteri dan Pemantau Tetap Negara Palestina untuk PBB Riyad Mansour dikutip dari Al Arabiyah.

Mansour menyatakan, lebih dari 1,4 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka ketika Israel menggempur wilayah yang penuh sesak dan miskin itu. “Angka-angka mengejutkan ini terus meningkat setiap menitnya karena tindakan yang tertunda untuk menghentikan serangan gencar terhadap rakyat kami,” katanya.

Utusan tersebut menyerukan diakhirinya kekerasan yang sedang berlangsung. Dia meminta agar warga Palestina diperlakukan sebagai manusia dengan rasa hormat yang pantas diterima oleh semua orang.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun berulang kali menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri mimpi buruk pertumpahan darah. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata dalam perang Gaza. Dia menilai tindakan itu sama saja dengan menyerah kepada penguasa wilayah tersebut, yaitu Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement