Jumat 03 Nov 2023 12:52 WIB

Thailand Lobi Iran untuk Pembebasan 23 Warga Negaranya yang Disandera Hamas

AS mengerahkan drone untuk melacak lokasi sandera Hamas.

Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara mengatakan pemerintah Thailand terus berkoordinasi dengan Iran, Qatar dan Mesir untuk pembebasan sandera Hamas.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara mengatakan pemerintah Thailand terus berkoordinasi dengan Iran, Qatar dan Mesir untuk pembebasan sandera Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand terus berkoordinasi dengan Iran dan negara-negara lain yang dikatakan mampu menjalin kontak dengan kelompok Hamas untuk menjamin pembebasan warga negara Thailand yang disandera. Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara mengatakan pada hari Jumat (3/11/2023), hampir dua lusin warga negara Thailand yang dilaporkan ditahan oleh Hamas.

Bahiddha-Nukara mengatakan Iran telah berjanji untuk membantu negosiasi. Dia mengatakan pemerintah Thailand juga bekerja sama dengan Mesir dan Qatar untuk membantu menjamin pembebasan para sandera.

Baca Juga

"Setidaknya 23 warga negara Thailand termasuk di antara lebih dari 240 orang yang disandera oleh Hamas," kata Bahiddha-Nukara.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah mengerahkan pesawat nirawak (drone) pengintai ke Jalur Gaza. Drone tersebut hendak mencari lokasi atau tempat kelompok Hamas menahan para sandera yang ditawannya ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Informasi itu diungkap dua pejabat AS yang enggan dipublikasikan identitasnya  kepada Reuters, Kamis (2/11/2023). Mereka menyebut, drone yang dikerahkan AS ke Gaza memang drone pengumpul intelijen. Menurut salah satu pejabat, drone tersebut sudah diterbangkan di atas Gaza selama lebih dari sepekan.

Kedua pejabat AS itu mengatakan, sebanyak 10 warga AS kemungkinan termasuk di antara lebih dari 200 orang yang diculik Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Hingga saat ini AS belum mengtahui kondisi ke-10 orang tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement