REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kota Kiryat Shmona, Israel, terhantam roket yang ditembakkan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dari Lebanon, Kamis (2/11/2023). Dua warga Israel dilaporkan terluka akibat serangan tersebut.
Dalam keterangan yang dipublikasikan akun Telegram-nya, Hamas mengatakan, personel Brigade Al-Qassam di Lebanon menembakkan 12 roket ke arah Kiryat Shmona yang berada di wilayah utara Israel. “(Serangan ini) sebagai tanggapan atas pembantaian pendudukan (Israel) terhadap rakyat kami di Gaza,” kata Brigade Al-Qassam.
Sesaat setelah serangan roket terjadi, personel polisi dan petugas pemadam kebakaran Israel segera datang ke lokasi. Layanan darurat medis Israel, Magen David Adom, mengungkapkan, dua orang terluka akibat serangan Brigade Al-Qassam.
Salah satu korban adalah pria berusia 25 tahun. Dia mengalami luka akibat pecahan peluru.
Sejak Israel memulai kampanye serangan udaranya ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, situasi di perbatasan negara tersebut dengan Lebanon ikut memanas. Hal itu karena kelompok Hizbullah secara berkala melancarkan serangan udara ke wilayah Israel. Hizbullah menyatakan dukungan atas perlawanan yang dilakukan Hamas.
Menurut keterangan militer Israel, serangan-serangan Hizbullah telah menyebabkan sembilan orang tewas. Mereka terdiri dari delapan tentara dan satu warga sipil.
Israel tak mengabaikan serangan yang diarahkan padanya dari Lebanon. Tel Aviv selalu mengambil aksi pembalasan.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel ke Lebanon telah membunuh setidaknya 66 orang. Sebanyak 44 di antaranya merupakan anggota Hizbullah. Jurnalis Reuters yang ditempatkan di Lebanon juga termasuk di antara korban tewas akibat serangan Israel.
Sementara itu di Gaza, Israel masih melancarkan serangan udara dan memperdalam operasi pertempuran daratnya. Media Israel, Haaretz, mengungkapkan, sejauh ini setidaknya 18 tentara Israel telah tewas sejak dimulainya operasi pertempuran darat ke Gaza pada 27 Oktober 2023 lalu. Satu di antaranya dilaporkan merupakan seorang komandan pasukan.
Jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel kian melambung. Hingga Kamis lalu, korban meninggal sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 lalu telah melampaui 9.000 jiwa. “Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, 9.025 orang terbunuh di Jalur Gaza, lebih dari 73 persen di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan lansia sejak agresi dimulai pada 7 Oktober. Lebih dari 22 ribu orang terluka,” tulis kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.