Sabtu 04 Nov 2023 06:42 WIB

Israel Mengebom 3 Rumah Sakit di Gaza Saat Pemimpin Hizbullah Pidato

Serangan Israel tersebut mengenai ambulans dan menewaskan sedikitnya 15 orang.

File - Warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 23 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Yasser Qudih
File - Warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 23 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel menargetkan tiga rumah sakit di Gaza dalam beberapa jam pada hari Jumat (3/11/2023). Bom yang dijatuhkan Israel menewaskan dan melukai lebih dari selusin pasien dan orang yang mencari perlindungan dari serangan udara, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Setidaknya 15 orang tewas dalam pemboman di al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, menurut Aljazirah. Rekaman video yang beredar online memperlihatkan adegan berdarah dan kacau.

Baca Juga

Sementara itu, halaman RS Indonesia dan RS al-Quds juga ikut dihantam. Ketiga rumah sakit tersebut merupakan tempat warga Palestina mencari perlindungan dari serangan Israel.

Juru bicara kementerian kesehatan Palestina, Ashraf al-Qedra, mengatakan jet-jet tempur menyerang konvoi orang-orang yang terluka parah di gerbang rumah sakit al-Shifa, yang berada di dalam ambulans dalam perjalanan ke selatan Gaza. Ia meminta Palang Merah untuk menemani konvoi tersebut untuk memastikan keamanannya pada hari sebelumnya.

Ketika pasukan darat Israel mengepung Kota Gaza dan bergerak lebih jauh ke wilayah utara wilayah pesisir, warga Palestina yang melarikan diri dari serangan tersebut tewas di jalan al-Rasheed, arteri pesisir Gaza. Mayat-mayat terlihat berserakan di aspal.

Setidaknya 9.227 orang, termasuk 3.826 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel selama empat minggu di Gaza, menurut pejabat kesehatan setempat.

Israel mulai membombardir wilayah pesisir tersebut setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap komunitas Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Dua puluh tiga tentara Israel telah tewas di Gaza sejak serangan darat dimulai seminggu yang lalu.

Salah satu sasaran yang diserang di Gaza pada hari Jumat adalah sebuah pemakaman, dan media lokal melaporkan setidaknya tujuh pekerja Palestina di sana tewas.

Sore harinya, perhatian dunia sempat dialihkan dari Gaza dan tertuju pada pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Nasrallah berbicara untuk pertama kalinya di hadapan publik sejak serangan Hamas ke Israel yang memicu perang di Gaza pada 7 Oktober lalu.

Kelompok Hizbullah telah bentrok dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel sejak permusuhan dimulai, namun pemimpinnya belum menyampaikan pidato mengenai perkembangan tersebut. Lebih dari 50 pejuang Hizbullah telah terbunuh sejauh ini.

Nasrallah memperingatkan bahwa perang regional adalah “kemungkinan yang realistis” dan mengatakan tujuan Hizbullah adalah mengakhiri perang di Gaza dan memastikan kemenangan Hamas.

Dia mengatakan gerakan Syiah dan anggota Poros Perlawanan anti-Israel lainnya, yang mencakup Hamas dan dipimpin oleh Iran, tidak mengetahui rencana kelompok Palestina untuk menyerang pada 7 Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement