REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah konflik Hamas-Israel yang meletus bulan lalu, beberapa negara Amerika Latin mengambil sikap tegas dalam mendukung Palestina. Mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan mengutuk keras pemboman tanpa henti di Jalur Gaza.
Kolombia, Chile, dan Bolivia muncul sebagai negara yang paling vokal mengkritik Israel di benua Amerika Selatan. Salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Amerika Latin, Kolombia adalah salah satu negara pertama yang mengecam serangan Israel di Gaza.
Negara itu pun baru-baru ini memanggil duta besarnya untuk berkonsultasi. Bogota mengancam akan menangguhkan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.
BACA JUGA: Doa Qunut Nazilah untuk Warga Palestina yang Berada dalam Peperangan
Untuk membantu warga Palestina di daerah kantong yang terkepung yang kekurangan listrik, air, dan kebutuhan penting lainnya akibat blokade Israel yang sedang berlangsung, Kolombia juga mengirimkan sebuah pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan. Presiden Gustavo Petro telah menyebut serangan Israel terhadap Gaza sebagai genosida dan secara terbuka menyuarakan kritik terhadap Israel.
Mengomentari hubungan Israel-Kolombia, analis senior International Crisis Group Elizabeth Dickinson dikutip dari Anadolu Agency mengatakan, sebelum meningkatnya konflik di Gaza awal bulan lalu, hubungan antara kedua negara masih bersahabat. “Ada hubungan diplomatik yang kuat secara historis antara Kolombia dan Israel. Dan Israel memiliki kedutaan yang sangat aktif di sini,” kata Dickinson yang berbasis di Bogota.
Tapi hubungan keduanya memburuk ketika Kolombia menyatakan solidaritasnya dengan warga Palestina selama konflik yang sedang berlangsung. Bolivia juga bersikap kritis terhadap Israel, dan menjadi negara pertama yang memutuskan hubungan diplomatik.
Menteri Luar Negeri Sementara Bolivia...