Senin 06 Nov 2023 06:20 WIB

Rudal Ukraina Rusak Kapal Rusia di Krimea

Krimea menjadi pusat penghubung invasi Rusia ke Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Militer Rusia mengatakan tembakan rudal Ukraina ke penggalangan kapal di Krimea yang diduduki Rusia, merusak kapal Moskow.
Foto: AP
Militer Rusia mengatakan tembakan rudal Ukraina ke penggalangan kapal di Krimea yang diduduki Rusia, merusak kapal Moskow.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Militer Rusia mengatakan tembakan rudal Ukraina ke galangan kapal di Krimea yang diduduki Rusia, merusak kapal Moskow. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina menembakkan 15 rudal jelajah ke galangan kapal Zaliv di Kota Kerch, sebelah timur Semenanjung Krimea, Sabtu (4/11/2023) malam.

Dalam pernyataan Ahad (5/11/2023) Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem  pertahanan udara mereka  menembak jatuh 13 rudal. Tapi sisanya, mengenai galangan kapal dan merusak sebuah kapal.

Baca Juga

Kementerian tidak mengungkapkan detail tentang kapal yang terkena tembak atau besar kerusakannya. Dalam pernyataan yang disampaikan saat serangan digelar Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk mengatakan serangan digelar pasukan penerbangan taktis Ukraina.

"Serangan (terhadap) salah satu kapal paling modern Armada Laut Hitam Rusia di penggalangan kapal, dilakukan dengan rudal jelajah Kalibr," katanya.

Namun ia tidak mengungkapkan kapal yang rusak dalam serangan. Semenanjung Krimea yang Rusia aneksasi dari Ukraina pada 2014 kerap menjadi target serangan sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Krimea menjadi pusat penghubung invasi Rusia ke Ukraina.

Beberapa bulan terakhir Ukraina meningkatkan serangan ke fasilitas angkatan laut Rusia di Krimea. Pada bulan September lalu serangan rudal Ukraina ke penggalangan kapal di Kota Sevastopol merusak dua kapal Rusia dan melukai 24 orang.

Di bulan yang sama rudal menghancurkan kantor angkatan laut Rusia di Krimea. "Kehidupan berulang kali membuktikan tidak akan ada Armada Laut Hitam (Rusia) di Krimea," kata kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak di aplikasi kirim-pesan Telegram.

Sementara itu, militer Ukraina mengatakan serangan rudal Rusia di daerah Zaporizhzhia pada Jumat malam menewaskan tentara dan melukai warga sipil. Rincian mengenai serangan yang dilaporkan dilakukan dengan rudal balistik Iskander belum dipublikasikan.

Sebuah video yang diunggah di media sosial mengklaim serangan itu mendarat di sekelompok tentara yang sedang berkumpul untuk sebuah upacara penghormatan kepada sesama tentara. Tidak ada konfirmasi segera mengenai jumlah korban tewas dan luka-luka.

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan ia telah memerintahkan penyelidikan. Serangan rudal mematikan di sebuah desa di Ukraina pada 5 Oktober menewaskan 59 warga sipil yang sedang menghadiri upacara pemakaman seorang tentara lokal yang tewas dalam pertempuran melawan pasukan Rusia.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement