Senin 06 Nov 2023 07:10 WIB

Iran dan Taliban Tangkap Tiga Agen Spionase Israel

Ketiga agen Mossad tersebut berencana meluncurkan serangan drone bunuh diri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi agen Mossad.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi agen Mossad.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Otoritas Iran berhasil membekuk tiga warganya yang menjadi agen mata-mata badan intelijen Israel, Mossad. Penangkapan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Taliban yang kini memerintah di Afghanistan.

“Tiga agen Mossad berkebangsaan Iran ditangkap di daerah pegunungan antara Iran dan Afghanistan dalam operasi gabungan,” kata kantor berita resmi Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), dalam laporannya pada Ahad (5/11/2023).

Baca Juga

IRNA mengungkapkan, ketiga agen Mossad tersebut berencana meluncurkan serangan drone bunuh diri dari daerah perbatasan Afghanistan menuju targetnya di Iran. Namun IRNA tak menjelaskan apa sasaran dari serangan itu.

IRNA hanya menyampaikan bahwa ketiga warganya yang menjadi mata-mata Israel itu berada dalam penahanan Taliban. “Para tersangka akan segera diserahkan oleh otoritas Taliban ke Iran,” ungkapnya.

Pemerintah Israel belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan ketiga warga Iran yang diklaim merupakan agen Mossad. Penangkapan tiga terduga agen spionase Israel di perbatasan Iran-Afghanistan terjadi saat situasi di Jalur Gaza masih bergejolak.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa Israel menggencarkan kampanye serangan udaranya yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Gaza pada Ahad malam. WAFA mengungkapkan, agresi Israel menargetkan sekitar rumah sakit Gaza, lingkungan Al-Zaytoun, Al-Sabra, Al-Rimal, Al-Rimal Al-Janubi, Al-Shati, Al-Safina, Al-Mashtal, Kompleks Ansar, Sheikh Ajleen, Tal Al-Hawa, dan lingkungan serta wilayah lain di Kota Gaza dan sekitarnya.

“Puluhan warga terbunuh dan terluka akibat pengeboman pesawat pendudukan Israel terhadap banyak rumah pemukiman di sebelah barat Deir al-Balah, dan di lingkungan Al-Zaytoun, Al-Nasr, Sheikh Radwan, Kamp Al-Bureij, Al- Fakhoura di Jabalia, Al-Nuseirat, Kamp Al-Bureij, Lingkungan Al-Shuja'iyah, Beit Lahia, dan Lingkungan Al-Nasr,” tulis WAFA dalam laporannya.

Sejauh ini, lebih dari 9.700 warga Gaza, hampir 4.000 di antaranya anak-anak, terbunuh sejak Israel meluncurkan kampanye serangan pada 7 Oktober 2023 lalu. Sementara korban luka melampaui 25 ribu orang. Agresi Israel pun telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza telantar dan mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement