Senin 06 Nov 2023 07:25 WIB

Netanyahu Pecat Menterinya yang Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir

Menteri kebudayaan Israel mengatakan terbuka opsi serangan nuklir ke Gaza.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaan Israel Amichai Eliyahu yang mengatakan terbuka opsi serangan nuklir ke Gaza.
Foto:

Ini bukan pertama kalinya para pemimpin dan menteri Israel melontarkan retorika yang merendahkan martabat manusia Palestina di depan umum. Termasuk menggunakan bahasa hukuman kolektif ketika menjelaskan tanggapan militer mereka terhadap serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kota-kota selatan Israel pada 7 Oktober lalu.

Warga Palestina digambarkan sebagai "manusia binatang" dan "binatang buas", sebagaimana dikatakan seorang mantan jenderal Israel mengatakan bahwa militernya "harus menciptakan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza".

Hingga sebulan genosida di Gaza, sedikitnya 9.488 orang warga Gaza telah syahid, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.500 perempuan. Militer Israel telah menghancurkan seluruh lingkungan, dan terus menerus menargetkan rumah sakit, toko roti, infrastruktur sipil, masjid, dan sekolah-sekolah yang menampung ribuan pengungsi. 

Mereka juga melakukan pengepungan total terhadap daerah kantong yang sudah diblokade. Netanyahu dan para politisi lainnya telah berbicara dalam istilah-istilah apokaliptik tentang pembalasan dendam.

"Kami akan menghancurkan mereka dan kami akan membalas dendam atas hari kelam yang mereka paksakan kepada negara Israel dan warganya," kata Netanyahu pada tanggal 8 Oktober lalu.

Sementara itu, komentar-komentar yang tak beradab oleh menteri Israel tersebut telah menuai kecaman luas. Arab Saudi mengutuk pernyataan Eliyahu "dengan sangat keras", dengan mengatakan bahwa pernyataan semacam itu menunjukkan penyebaran "ekstremisme dan kebrutalan" di antara anggota pemerintah Israel.

Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk komentar tersebut, dengan mengatakan bahwa "komentar ini adalah terjemahan dari perang genosida yang telah dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza selama 30 hari."

Menurut Euro-Med Monitor, Israel telah menjatuhkan lebih dari 25.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza sejak dimulainya perang berskala besar pada tanggal 7 Oktober lalu, setara dengan dua bom nuklir.

Menurut organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa itu, tentara Israel telah mengakui telah mengebom lebih dari 12.000 target di Jalur Gaza, dengan catatan jumlah bom yang melebihi 10 kilogram bahan peledak per individu.

Euro-Med Monitor menyoroti bahwa berat bom nuklir yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada akhir Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945 diperkirakan mencapai sekitar 15.000 ton bahan peledak.

"Karena perkembangan teknologi yang mempengaruhi potensi bom, bahan peledak yang dijatuhkan di Gaza mungkin dua kali lebih kuat dari bom nuklir," kata pemantau tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement