Selasa 07 Nov 2023 04:26 WIB

Afrika Selatan Tarik Semua Diplomatnya dari Israel

Afrika Selatan telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina.

Bendera Afrika Selatan. emerintah Afrika Selatan mengatakan pada hari Senin (6/11/2023) bahwa pihaknya akan menarik semua diplomatnya dari Israel.
Foto: EPA
Bendera Afrika Selatan. emerintah Afrika Selatan mengatakan pada hari Senin (6/11/2023) bahwa pihaknya akan menarik semua diplomatnya dari Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA -- Pemerintah Afrika Selatan mengatakan pada hari Senin (6/11/2023) bahwa pihaknya akan menarik semua diplomatnya dari Israel. Kebijakan ini sebagai bentuk protes atas situasi yang terjadi di Gaza saat ini.

Khumbudzo Ntshavheni, seorang menteri di kantor kepresidenan, mengatakan pada konferensi pers bahwa semua staf diplomatik di Tel Aviv akan diminta kembali ke Pretoria untuk berkonsultasi. Namun, menteri tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai konsultasi yang dimaksud.

Baca Juga

“Kami…sangat prihatin dengan berlanjutnya pembunuhan terhadap anak-anak dan warga sipil tak berdosa di wilayah Palestina dan kami yakin respons yang dilakukan Israel adalah hukuman kolektif,” kata Menteri Luar Negeri Naledi Pandor dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AlArabiya.

“Kami merasa penting untuk menunjukkan keprihatinan Afrika Selatan sambil terus menyerukan penghentian (permusuhan) secara menyeluruh,” ujarnya menambahkan.

Pertempuran telah berkobar di Jalur Gaza selama sekitar satu bulan sejak kelompok Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya melintasi perbatasan dari wilayah tersebut ke Israel pada tanggal 7 Oktober.

Sebagai tanggapan atas serangan Hamas ini Israel tanpa henti membombardir Gaza dan mengirimkan pasukan darat. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 9.700 orang telah terbunuh, sebagian besar merupakan warga sipil.

Pretoria telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina. Partai berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC) sering mengaitkan hal ini dengan perjuangannya melawan apartheid.

Pandor mengatakan penarikan kembali para diplomat tersebut merupakan “praktik normal”. Selain itu, kata dia, para utusan tersebut akan memberikan “pengarahan lengkap” mengenai situasi di Gaza kepada pemerintah. 

Pengarahan lengkap dari para diplomat ini akan menjadi acuan bagi pemerintah Afrika Selatan untuk memutuskan apakah hubungan diplomatik dengan Israel perlu dipertahanan atau tidak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement