Senin 06 Nov 2023 22:39 WIB

Lebanon akan Ajukan Aduan Mendesak Terhadap Israel ke DK PBB

Penargetan Israel terhadap warga sipil merupakan kejahatan yang keji

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Senin (6/11/2023) mengatakan pemerintahannya akan mengajukan pengaduan mendesak terhadap Israel ke DK PBB
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Senin (6/11/2023) mengatakan pemerintahannya akan mengajukan pengaduan mendesak terhadap Israel ke DK PBB

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Senin (6/11/2023) mengatakan pemerintahannya akan mengajukan pengaduan mendesak terhadap Israel kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menanggapi "penargetan Tel Aviv terhadap warga sipil dan anak-anak" di Lebanon selatan.

"Penargetan musuh Israel terhadap warga sipil dalam agresinya terhadap Lebanon, dan kematian empat orang, termasuk tiga anak-anak, di selatan malam ini serta melukai lainnya dengan tembakan drone, merupakan kejahatan yang keji," kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

"Kejahatan yang dilakukan pendudukan Israel di Lebanon selatan dan Gaza ini merupakan noda baru dalam hati nurani global," katanya.

Ia menegaskan "kejahatan keji ini tidak akan luput, dan akan ditindaklanjuti oleh pemerintah, melalui komunikasi internasional, dan pengaduan mendesak terhadap musuh Israel akan diajukan ke Dewan Keamanan."

Kantor Berita Nasional Lebanon sebelumnya mengatakan drone Israel menargetkan kendaraan sipil di Kota Bint Jbeil di Provinsi Nabatiye.

Korbannya adalah seorang perempuan dan tiga cucu perempuannya yang berusia 10, 12, dan 14 tahun, di mana serangan Israel itu juga melukai ibu dari ketiga anak tersebut, dan jurnalis Samir Ayoub, yang merupakan kerabat korban, yang berada di mobil lainnya.

Sebagai tanggapan, kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan mereka menembakkan roket yang menargetkan permukiman Kiryat Shemona di utara Israel.

Pasukan Israel dan Hizbullah telah terlibat bentrok selama sebulan di sepanjang perbatasan sejak dimulainya konflik terbaru di Gaza pada 7 Oktober.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement