Rabu 15 Nov 2023 08:13 WIB

Putin Tetapkan Pembatasan Media Jelang Pemilu 2024

Putin telah memimpin Rusia selama 24 tahun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyetujui perubahan undang-undang yang akan membatasi liputan media mengenai pemilihan presiden tahun depan
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyetujui perubahan undang-undang yang akan membatasi liputan media mengenai pemilihan presiden tahun depan

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyetujui perubahan undang-undang yang akan membatasi liputan media mengenai pemilihan presiden tahun depan. Pemilu akan diadakan pada Maret 2024, dan Putin yang telah memimpin negara itu selama 24 tahun, diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan selanjutnya.

Putin belum secara resmi mengumumkan bahwa dirinya akan mencalonkan diri. Putin mengatakan, dia akan mengumumkan hal tersebut setelah parlemen secara resmi menetapkan tanggal pemilu.

Baca Juga

Perubahan undang-undang yang disetujui Putin membatasi liputan sesi Komisi Pemilihan Umum Pusat hanya pada media yang terdaftar. Ketetapan ini dapat mengecualikan jurnalis lepas atau jurnalis independen.

Dilansir Aljazirah, Selasa (14/11/2023) Amandemen tersebut melarang media untuk melaporkan tindakan komisi tersebut di pangkalan militer atau di wilayah yang berada di bawah darurat militer tanpa izin terlebih dahulu dari otoritas regional dan militer. Pemerintah juga melarang publikasi konten kampanye apa pun pada sumber yang diblokir, merujuk pada situs web dan layanan media sosial yang dibatasi.

Di bawah tindakan keras yang semakin intensif terhadap oposisi dan arus informasi, Rusia telah melarang sejumlah situs dan layanan, termasuk Facebook dan Instagram. Untuk menegakkan larangan ini, Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa juga dilaporkan berencana untuk memblokir jaringan pribadi virtual (VPN) tertentu yang banyak digunakan orang Rusia untuk menerobos pembatasan internet. Kantor berita milik negara, RIA yang mengutip Kementerian Komunikasi melaporkan, mereka dapat memblokir layanan VPN dan protokol VPN tertentu, yang diidentifikasi sebagai ancamam oleh komisi ahli.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, mereka telah menekan suara-suara media yang independen dan berbeda pendapat. Ratusan jurnalis telah mengasingkan diri karena sensor negara telah menutup banyak media independen dan meluncurkan kasus kriminal terhadap jurnalis terkemuka dan blogger regional.

“Setelah tank Rusia memasuki Ukraina, pihak berwenang beralih ke strategi bumi hangus yang telah mengubah lanskap media Rusia menjadi lahan kosong,” kata direktur Amnesty International untuk Eropa Timur dan Asia Tengah, Marie Struthers, pada Maret 2022.

Badan-badan jajak pendapat di Rusia menemukan bahwa tingkat dukungan terhadap Putin masih tinggi, bahkan mencapai 82 persen pada Oktober.  Dia tampaknya dengan mudah siap untuk menang jika mencalonkan diri kembali.

“Saya yakin jika dia mengajukan pencalonannya, dia akan menang dengan percaya diri," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement