Rabu 15 Nov 2023 13:37 WIB

Belize Cabut Perjanjian Kerja Sama dengan Duta Besar Israel

Semua kegiatan negara Belize dan Israel ditangguhkan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Warga menginjak spanduk bergambarkan Bendera Israel. Negara Belize telah mencabut Perjanjian Akreditasi Duta Besar Israel untuk Belize dan menangguhkan kegiatan Konsulat Kehormatan Israel di Belize.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menginjak spanduk bergambarkan Bendera Israel. Negara Belize telah mencabut Perjanjian Akreditasi Duta Besar Israel untuk Belize dan menangguhkan kegiatan Konsulat Kehormatan Israel di Belize.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Negara Belize telah mencabut Perjanjian Akreditasi Duta Besar Israel untuk Belize dan menangguhkan kegiatan Konsulat Kehormatan Israel di Belize. Demikian pernyataan resmi pemerintah negara Amerika Tengah itu yang dimuat di situs resmi pemerintahannya.

"Semua kegiatan yang dilakukan oleh Konsulat Kehormatan Israel di Belize dan penunjukan Konsul Kehormatan, ditangguhkan," kata pemerintah negara Amerika Tengah itu dalam sebuah pernyataan, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga

"Kami telah mengimbau Israel untuk menerapkan gencatan senjata segera, dan mengizinkan akses tanpa hambatan terhadap pasokan kemanusiaan ke Gaza. Terlepas dari permintaan kami, Israel belum menghentikan pelanggarannya terhadap kemanusiaan internasional atau mengizinkan para pekerja bantuan untuk meringankan penderitaan jutaan warga Gaza," demikian lebih lanjut pernyataan resmi tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut, kementerian luar negeri, perdagangan luar negeri dan imigrasi negara itu memutuskan untuk mengambil langkah-langkah berikut ini dengan segera.

"Pemerintah Belize telah memutuskan untuk menarik kembali Perjanjian untuk akreditasi H.E. Einat Kranz-Neiger, Duta Besar Israel untuk Belize," kata pernyataan itu. "Semua kegiatan yang dilakukan oleh Konsulat Kehormatan Israel di Belize dan penunjukan Konsul Kehormatan, ditangguhkan."

"Belize memperbarui seruannya untuk gencatan senjata segera di Gaza, akses tanpa hambatan untuk pasokan kemanusiaan ke Gaza dan pembebasan semua sandera," kata pernyataan itu.

Sejumlah negara sebelumnya telah menarik duta besar mereka dari Israel, termasuk Yordania, Kolombia, Turki, Chili, Afrika Selatan. Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.

Situasi di Timur Tengah meningkat tajam menyusul serbuan militan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober lalu, yang disertai dengan penyerangan Gaza di mana 11200 warga Gaza syahid. Sementara Hamas menyandera 200an warga Israel di dekat perbatasan Gaza.

Hamas menganggap serangan tersebut sebagai respon terhadap tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount, Yerusalem. Israel telah mengumumkan pengepungan penuh atas Jalur Gaza dan telah mulai melancarkan serangan ke wilayah tersebut dan beberapa bagian Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement