REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, diadang oleh seorang veteran angkatan udara yang mengkritik soal kebijakan perangnya. Dalam sebuah video yang beredar di Instagram, veteran angkatan udara itu dengan berani melakukan konfrontasi dengan Biden di tengah kerumunan orang.
"Saya seorang veteran angkatan udara, saya di sini bersama veteran angkatan darat. Kami bertanya-tanya mengapa kami harus memilih seseorang yang mendukung perang, yang menewaskan ribuan saudara dan saudari kami, termasuk banyak warga sipil Irak," ujar seorang pria veteran angkatan udara itu.
Tentara veteran itu menuding Biden telah mengaktifkan perang dan memberikan medali kepada orang yang juga ikut mengaktifkan perang itu. Veteran tersebut mengatakan, Biden tidak pantas menjadi presiden dan dia harus didiskualifikasi dari Pemilihan Presiden 2024.
"Darah mereka ada di tangan Anda juga. Anda didiskualifikasi, Pak. teman-teman saya mati karena kebijakan Anda," ujar veteran tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Biden menanggapi konfrontasi itu dengan menyatakan bahwa putranya, Beau Biden juga ikut perang di Irak. "Begitu juga anak saya di Irak, ok? Menurut Anda, itu tidak penting bagi saya? Itu sangat penting bagi saya," ujar Biden.
Beau Biden bertugas di Delaware Army National Guard dan dianugerahi Medali Bintang Perunggu untuk pengabdiannya selama setahun di Irak. Dia ditempatkan di Irak pada 2008. Dia meninggal pada 2015 karena kanker otak.
Veteran itu kemudian menanggapi bahwa dia tidak mengkritisi putra Biden. Veteran angkatan udara tersebut tetap menyerukan agar Biden dikualifikasi dari Pilpres 2024.
"Dia (Biden) tidak mungkin bisa menjadi presiden. Jutaan orang tewas di Irak. Darah mereka ada di tangan Anda. (mantan presiden Donald) Trump lebih anti perang dibandingkan Joe Biden. Kami berjuang dalam perang Anda," kata veteran itu.
Tak hanya Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menghadapi konfronasi dengan pengunjuk rasa pro-Palestina. Dalam sebuah video yang beredar di Twitter, Trudeau tampak sedang berada di sebuah restoran. Sejumlah pengunjuk rasa masuk ke restoran dan mengepung meja Trudeau sambil meneriakkan, "gencatan senjata sekarang, gencatan senjata sekarang!" merujuk pada serangan Israel di Gaza.
Canada's Prime Minister Justin Trudeau is reprimanded at a restaurant in Vancouver because of his government's position in support of the genocide in #Gaza. pic.twitter.com/JKpfTP3N5x
— Quds News Network (@QudsNen) November 15, 2023
Petugas keamanan berkeliling di meja Trudeau untuk menghadang para pengunjuk rasa. Trudeau kemudian keluar dari restoran dan para pengunjuk rasa mengikutinya sambil terus meneriakkan, "gencatan senjata sekarang, darah mereka ada di tangan Anda, Justin!".
Ketika berada di parkiran, Trudeau sempat berfoto dengan beberapa orang yang telah menunggunya. Sementara sejumlah pengunjuk rasa berdiri di dekat kendaraan Trudeau.
"Anda telah membunuh anak-anak Justin, berapa anak-anak lagi yang akan Anda bunuh. Gencatan senjata sekarang," ujar seorang pengunjuk rasa sambil berteriak.
Trudeu sempat melambaikan tangan kepada pengunjuk rasa. Dia kemudian masuk ke dalam mobilnya dengan pengawalan ketat.