Ahad 19 Nov 2023 18:27 WIB

Menlu Yordania dan Delegasi Menlu Arab-Islam Kunjungi 5 Negara Anggota Tetap DK PBB

Kunjungan untuk mengumpulkan dukungan internasional agar serangan Israel berhenti.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi akan bergabung dengan delegasi menteri Arab-Islam untuk mengunjungi ibu kota lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Foto: AP/Francois Mori
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi akan bergabung dengan delegasi menteri Arab-Islam untuk mengunjungi ibu kota lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi akan bergabung dengan delegasi menteri Arab-Islam untuk mengunjungi ibu kota lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Kunjungan ini bertujuan mengumpulkan dukungan internasional untuk segera menghentikan serangan Israel di Gaza.

Delegasi tersebut terdiri atas para menteri luar negeri dari Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia, Nigeria, dan Palestina serta Sekretaris Jenderal Liga Arab dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam. Kunjungan ini sebagai bagian dari rekomendasi KTT Gabungan Arab-Islam yang diselenggarakan di Arab Saudi pekan lalu.

Baca Juga

Dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Yordania, Petra, juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sufyan Qudah mengatakan, kunjungan pertama para delegasi adalah ke Cina. Mereka dijadwalkan tiba di Beijing pada Ahad (19/11/2023) waktu setempat.

Qudah mengatakan, delegasi tersebut ingin mengumpulkan konsensus internasional mengenai penghentian serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza. "Delegasi tersebut akan bertemu dengan para menteri luar negeri negara-negara yang berkunjung selain para pejabat senior lainnya," ujarnya, dilansir Anadolu Agency.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, delegasi akan menyampaikan pesan tegas untuk gencatan senjata di Gaza, termasuk mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan.

“Perhentian pertama adalah di Cina dan kemudian akan pindah ke sejumlah ibu kota untuk menyampaikan pesan yang jelas bahwa harus segera ada gencatan senjata serta bantuan dan kebutuhan kemanusiaan harus segera disalurkan ke Gaza. Kita harus berupaya mengakhiri krisis ini dan mengakhiri perang di Gaza secepat mungkin,” kata Pangeran Faisal, dilansir Al Arabiya.

Israel telah membunuh lebih dari 12.300 warga Palestina dalam serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober. Sementara itu, jumlah korban tewas berdasarkan angka resmi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan Israel yang tiada henti terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut. Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan. Israel menolak seruan gencatan senjata hingga pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement