Senin 20 Nov 2023 14:21 WIB

Helikopter IDF tak Bisa Bedakan Hamas dan Warga Sipil Saat Serangan 7 Oktober

IDF kesulitan mengenali militan Hamas sehingga pilot helikopter asal menembak

Helikopter serang jenis Apache militer israel melepaskan tembakan saat melakukan serangan di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Helikopter serang jenis Apache militer israel melepaskan tembakan saat melakukan serangan di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebuah laporan pada Sabtu (18/11/2023) menyebutkan bahwa helikopter angkatan bersenjata Israel (IDF) yang melepaskan tembakan pada kelompok bersenjata Palestina, juga melukai warga Israel yang tengah mengikuti sebuah festival saat terjadi serangan Hamas pada 7 Oktober.

Menurut koran Haaretz, helikopter militer tiba di lokasi festival dan melepaskan tembakan kepada kelompok bersenjata tetapi juga melukai beberapa peserta festival.

Baca Juga

Berdasarkan penilaian keamanan yang didapat dari penyelidikan polisi dengan militan Hamas yang ditahan pada 7 Oktober, para militan menyatakan tidak mengetahui adanya festival yang diselenggarakan dekat dengan Kibbutz Re'im, dekat perbatasan dengan Gaza.

Sementara, harian Yedioth Ahronoth juga menyiarkan laporan mengenai helikopter milik Angkatan Udara Israel yang berada di tengah-tengah serangan yang dilakukan Hamas dari Gaza pada 7 Oktober. Koran itu menyebutkan bahwa pasukan Israel "kesulitan mengenali militan Hamas" sehingga pilot helikopter menggunakan artileri terhadap warga sipil yang menghadiri festival.

Menurut berita itu, militan Hamas diperintahkan berbaur dengan kerumunan dan tidak bergerak dalam keadaan apapun. Dengan demikian, sebagaimana berita tersebut, mereka berupaya mengelabui angkatan udara bahwa yang berada di sana adalah warga Israel.

"Tipu muslihat tersebut berhasil sesaat, hingga helikopter Apache melepaskan diri dari segala kekangan, tetapi pilot sulit membedakan siapa militan Hamas dan siapa warga Israel," kata berita itu.

Harian tersebut mengatakan "ketika mereka menyadari hal tersebut, beberapa memutuskan menggunakan peluru artileri terhadap para militan tanpa perintah dari atasan mereka."

Polisi memperkirakan jumlah yang tewas di festival mencapai 364 jiwa, tetapi tidak mengungkapkan identitas para korban.

Rincian penyelidikan tersebut bertentangan dengan narasi pejabat Israel mengenai serangan oleh kelompok perlawanan Palestina yang mengeklaim para militan membantai mereka yang hadir di festival.

Ratusan militan Hamas melintasi Israel dalam serangan kejutan "Badai Al-Aqsa", memicu serangan balasan berdarah Israel di Jalur Gaza.

Israel telah membunuh lebih dari 12.300 warga Palestina dalam serangan darat dan udara di Jalur Gaza sejak serangan kejutan Hamas. Sementara itu, jumlah korban tewas Israel secara resmi mencapai 1.200 jiwa.

Ribuan bangunan meliputi rumah sakit, masjid, dan gereja, mengalami kerusakan atau luluh lantak akibat serangan tanpa henti Israel di wilayah kantung tersebut.

Blokade Israel tidak hanya memutus bahan bakar, listrik dan air dari Gaza, tapi juga mengurangi jumlah bantuan hingga hanya sedikit.

Israel telah menolak seruan yang semakin meningkat untuk gencatan senjata hingga Hamas membebaskan para sandera.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement