Senin 20 Nov 2023 17:18 WIB

Israel Perluas Pertempuran ke Selatan Gaza, Tempat Penduduk Sipil Mengungsi

Israel memerintahkan warga Gaza mengungsi, kini pertempuran diperluas ke selatan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina yang mengungsi akibat pemboman Israel di Jalur Gaza mengantri untuk mendapatkan air di kamp pengungsian PBB di kota selatan Khan Younis, Jalur Gaza, Ahad, (19/11/2023).
Foto:

Sebelumnya sudah ada kekhawatiran bahwa Israel akan kembali menduduki Jalur Gaza. Namun Amerika Serikat dan para sekutunya, telah menyuarakan penentangan atas hal tersebut. Dalam sebuah opini yang ditulisnya untuk Washington Post pada Jumat (18/11/2023 pekan lalu, Presiden AS Joe Biden kembali menyatakan bahwa Gaza harus berada di bawah pemerintahan Otoritas Palestina.

“Kami mendambakan perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus disatukan kembali dalam satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya di bawah pemerintahan Otoritas Palestina, sambil kita semua bekerja untuk solusi dua negara,” tulis Biden dalam opininya di Washington Post.

“Tidak boleh ada pengusiran paksa warga Palestina di Gaza, tidak boleh ada pendudukan kembali atau blokade, dan tidak ada pengurangan wilayah,” tambah Biden.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini lebih dari 12.200 warga di Gaza telah terbunuh akibat agresi Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023. Korban meninggal termasuk sekitar 5.000 anak-anak, 3.250 perempuan, dan 690 lansia. Sementara korban luka sudah hampir menyentuh 30 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement