Selasa 21 Nov 2023 15:02 WIB

Israel Akui Membunuh Rakyatnya Sendiri di Festival Musik 7 Oktober 2023

Israel berbohong dan menggunakan serangan 7 Oktober untuk mengebom tanpa henti

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Helikopter serang jenis Apache militer israel melepaskan tembakan saat melakukan serangan di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Helikopter serang jenis Apache militer israel melepaskan tembakan saat melakukan serangan di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV --- Pasukan Israel terbukti telah membunuh beberapa warganya sendiri selama serangan Hamas pada 7 Oktober, menurut penyelidikan polisi Israel yang menyelidiki festival musik Nova di dekat perbatasan Gaza, Haaretz melaporkan, akhir pekan ini Ahad (19/11/2023). 

Dengan kata lain, Israel telah berbohong dan telah menggunakan serangan kejutan 7 Oktober oleh Hamas sebagai alasan untuk melanjutkan pengeboman tanpa henti di daerah Gaza, yang sejauh ini telah merenggut nyawa sekitar 13.300 warga Gaza, Palestina. 

Baca Juga

Laporan menyebutkan, sebuah helikopter tempur Israel dikirim dari pangkalan Ramat David untuk menargetkan para pejuang Hamas yang telah menyeberangi perbatasan dari Gaza ke Israel. Helikopter ini menjalankan misi Operasi Badai Al Aqsa yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana menewaskan total 364 orang warga Israel.  

Namun, sebuah sumber kepolisian kini telah mengkonfirmasi bahwa helikopter tersebut juga menembaki dan menewaskan beberapa pemukim Israel yang menghadiri festival musik tersebut. Pengakuan ini menandai pengakuan pertama bahwa pasukan pendudukan Israel (IOF) bertanggung jawab atas sebagian kematian di festival tersebut.

Sebelumnya militer Israel telah menentang tuduhan itu, dan menyebut semua kematian korban adalah akibat dari pembunuhan yang disengaja yang didalangi oleh Hamas. Sedangkan laporan-laporan sebelumnya di media Israel telah mengisyaratkan bahwa pasukan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya korban sipil warga Israel yang berada di dekat perbatasan Gaza. 

Di Be'eri, sebuah pemukiman yang dekat dengan perbatasan, pasukan Israel membunuh warga sipil Israel dan pejuang Hamas dengan peluru tank ketika mereka menanggapi serangan Hamas. Skenario serupa terjadi di Sderot, di mana para pejuang Hamas menguasai kantor polisi setempat dan mendorong pasukan Israel untuk menembakkan peluru tank, yang mengakibatkan beberapa korban di kedua belah pihak.

Haaretz juga melaporkan "penilaian yang berkembang di pihak keamanan" bahwa para pejuang yang menargetkan festival tersebut "tidak mengetahui sebelumnya tentang festival Nova yang diadakan di dekat Kibbutz Re'im. Dan pihak Hamas baru memutuskan untuk datang ke tempat itu setelah mengetahui bahwa sebuah acara massal sedang berlangsung di sana." 

Sedangkan pejabat keamanan senior Israel percaya bahwa para pejuang Hamas mengetahui keberadaan festival tersebut melalui pesawat tanpa awak dan mengarahkan para pejuangnya ke lokasi dengan menggunakan sistem komunikasi mereka, menurut Haaretz. 

Sebuah video dari kamera tubuh seorang pejuang Hamas yang tertangkap mendukung penilaian sebelumnya, karena ia terdengar bertanya kepada seorang warga Israel yang tertangkap untuk meminta petunjuk arah untuk mencapai festival tersebut. 

Sedangkan unsur yang mendukung teori bahwa Hamas sudah mengetahui festival ini adalah bahwa para pejuang Hamas pertama tiba di festival Nova dari arah jalan 232, bukan dari arah pagar perbatasan Gaza, seperti yang diasumsikan sebelumnya.

Simpang siur jumlah korban....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement