Selasa 21 Nov 2023 16:04 WIB

Israel Hancurkan 83 Masjid di Gaza

170 masjid mengalami kerusakan.

Warga Palestina memeriksa kerusakan masjid yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu, (8/11/2023).
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina memeriksa kerusakan masjid yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu, (8/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --- Perang Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza kini memasuki hari ke-46, Selasa (21/11/2023). Sebanyak 83 masjid telah dihancurkan oleh serangan Israel di daerah kantong Palestina yang terkepung sejak 7 Oktober. Sebanyak 170 masjid mengalami kerusakan, menurut media pemerintah di Gaza.

Palestina menyebut Israel dengan sengaja menargetkan masjid-masjid di Gaza untuk dihancurkan. Sementara pasukan Israel telah membuat klaim yang tidak berdasar bahwa masjid-masjid tersebut telah digunakan oleh Hamas untuk melindungi mereka dari serangan.

Baca Juga

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 13.300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan sejak 7 Oktober lalu. Qatar menyerukan pembentukan komite internasional untuk menyelidiki kejahatan Israel di Gaza 

Kementerian Luar Negeri Qatar pada hari Senin (20/11/2023), menyerukan pembentukan komite internasional untuk menyelidiki "kejahatan yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap warga sipil di Gaza."

Sikap negara tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan yang mengutuk pengeboman Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara yang menyebabkan beberapa warga Palestina tewas dan terluka.

Kementerian Luar Negeri menganggap pengeboman Rumah Sakit Indonesia sebagai "perluasan pendekatan pendudukan (Israel) dalam menargetkan rumah sakit, sekolah, dan pusat-pusat populasi" di seluruh Gaza, yang merupakan "pelanggaran terang-terangan" terhadap hukum internasional dan Konvensi Jenewa.

Sementara itu, Raja Yordania, Abdullah II, dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengadakan diskusi mengenai serangan Israel terhadap Gaza. Raja Abdullah bertemu dengan Borrell di ibu kota Amman, menurut pernyataan dari Istana Kerajaan Yordania

Pernyataan tersebut mengatakan raja Yordania menyoroti "perlunya bekerja secara intensif untuk menghentikan perang di Gaza (dan untuk) mengakhiri pengepungan (Israel)" yang diberlakukan di daerah kantong Palestina tersebut.

Dia juga menekankan perlunya "memastikan pengiriman makanan, obat-obatan, air dan bahan bakar" untuk warga Palestina di Gaza. Raja Abdullah menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel adalah solusi dua negara. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement