Rabu 22 Nov 2023 16:01 WIB

Erdogan akan Minta DK PBB dan IAEA Selidiki Kepemilikan Senjata Nuklir Israel

Selama ini Israel tak pernah secara terbuka menyatakan memiliki senjata nuklir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya akan meminta Dewan Keamanan (DK) PBB dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memverifikasi kepemilikan senjata nuklir Israel
Foto:

Dia menambahkan, pernyataan pejabat Israel tentang penggunaan senjata nuklir dikutuk secara universal. Menurutnya, pernyataan semacam itu meresahkan dan sangat tidak bertanggung jawab. “Pernyataan-pernyataan seperti ini bertentangan dengan konsensus internasional bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilakukan, bertentangan dengan semangat internasional untuk membentuk zona Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir, dan bertentangan dengan seruan internasional untuk mengurangi ketegangan, menghentikan permusuhan, dan melindungi warga sipil,” ucap Geng.

Geng menyerukan para pejabat Israel mencabut pernyataan-pernyataan terkait ancaman penggunaan senjata nuklir. Dia pun mendesak Israel menyetujui perjanjian non-proliferasi senjata nuklir sebagai negara non-senjata nuklir sesegera mungkin dan menempatkan semua fasilitas nuklirnya di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.

Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengungkapkan, pernyataan Amihay Eliyahu mengonfirmasi kepemilikan senjata nuklir oleh Israel. “Dengan latar belakang kebijakan historis Israel yang tidak menentu mengenai kepemilikan senjata nuklirnya, pernyataan-pernyataan ini tidak hanya secara jelas mengkonfirmasi keberadaan senjata-senjata tersebut di negara ini, tapi juga menunjukkan kesiapan untuk secara serius mempertimbangkan kemungkinan menggunakannya dalam skenario yang sepenuhnya tidak pantas,” kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, 9 November 2023 lalu.

“Ini adalah alasan yang serius untuk memikirkan bagaimana nasib perwakilan Israel yang berpikiran ekstremis, karena mereka menyadari bahwa mereka dapat melakukan apa pun dalam kondisi dukungan yang tidak terbatas dari Barat,” tambah Zakharova.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement