REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penyakit pernapasan dan pneumonia yang tidak terdiagnosis sedang meningkat di Cina. Laporan ini disampaikan oleh organisasi nirlaba Masyarakat Internasional untuk Penyakit Menular Cina dan telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang Cina.
Badan tersebut mengatakan dalam sebuah laporan, bahwa rumah sakit anak-anak di Beijing dan wilayah utara Liaoning dipenuhi dengan kasus-kasus mirip pneumonia. Namun penyakit ini belum dapat ditentukan hanya saja diyakini berasal dari infeksi bakteri.
Laporan tersebut menyoroti rincian dari laporan berita FTV News yang berbasis di Taiwan. Dalam kabar itu menyatakan, bahwa banyak pasien telah mengunjungi Rumah Sakit Anak Beijing.
“Banyak anak dirawat di rumah sakit. Tidak ada batuk, tidak menunjukkan gejala pneumonia, namun terjadi demam tinggi dan peradangan pada saluran pernapasan," ujar salah satu pasien dikutip dari Anadolu Agency.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada Kamis (23/11/2023), telah meminta informasi resmi dari Cina mengenai kasus pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak. Namun, WHO menyatakan, sejak pertengahan Oktober 2023 badan itu telah memantau data dari sistem pengawasan Cina yang menunjukkan peningkatan penyakit pernapasan pada anak-anak di Cina utara.
Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan pada 13 November, bahwa peningkatan insiden penyakit pernapasan secara nasional, yang sebagian besar menyerang anak-anak. Pihak berwenang Cina mengaitkan peningkatan ini dengan pencabutan pembatasan Covid-19 dan datangnya musim dingin.
Selain itu, munculnya penyakit itu akibat beredarnya patogen yang diketahui seperti influenza, Mycoplasma pneumoniae, virus pernapasan syncytial (RSV), dan sindrom pernapasan akut parah virus corona 2 (SARS- CoV-2). Pneumonia Mycoplasma dan RSV diketahui lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Pneumonia Mycoplasma, suatu infeksi bakteri yang tidak lazim telah menyebar ke seluruh dunia sejak 2015 dan seterusnya. Munculnya kembali penyakit yang diobati dengan obat antibiotik, kemungkinan besar terkait dengan peningkatan resistensi antibiotik.
Menurut WHO, pihak berwenang Cina menyatakan, sejak pertengahan Oktober, peningkatan pengawasan rawat jalan dan rawat inap telah diterapkan untuk penyakit pernapasan yang mencakup spektrum virus dan bakteri yang luas, termasuk untuk pertama kalinya, Mycoplasma pneumoniae. Hal ini melengkapi mekanisme surveilans pernapasan yang ada dan mungkin berkontribusi terhadap peningkatan deteksi dan pelaporan penyakit pernapasan pada anak-anak.