Ahad 26 Nov 2023 07:43 WIB

Jenin Freedom Theater Berdiri Menantang di Tengah Serangan Israel

Perlawanan melalui seni adalah motto Freedom Theatre di kamp Jenin di Tepi Barat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perlawanan melalui seni adalah motto Freedom Theatre di kamp Jenin di Tepi Barat.
Foto:

Dalam krisis yang terjadi saat ini, Direktur Freedom Theatre Mustafa Sheta mengatakan, dia memulai setiap hari dengan kesadaran bahwa mungkin apa pun yang direncanakan tidak akan benar-benar terjadi. Saat ini, hampir setiap kali pria berusia 43 tahun itu berbicara kepada pengunjung di Freedom Theatre di kamp pengungsi Jenin, yang terletak di Tepi Barat.

Dua minggu lalu, antara 6 hingga 10 November, beberapa serangan militer Israel terjadi di dan sekitar Jenin. Pada 9 November, Sheta dan staf teater berada di dalam ketika serangan besar-besaran oleh pasukan Israel terjadi dari tengah malam hingga fajar berikutnya dan dilanjutkan pada pertengahan pagi. Terjadi pertempuran sengit, disertai serangan pesawat tak berawak Israel.

Sebelum serangan besar-besaran ke Jenin dimulai, telah terjadi beberapa serangan oleh pasukan Israel pada siang hari. Pada malam hari, aliran listrik ke kamp diputus dan pasukan Israel menggunakan pengeras suara untuk mengumumkan waktu dua jam bagi warga sipil untuk mengevakuasi kamp.

Malam itu, anak-anak, perempuan, dan laki-laki dengan senter atau lampu ponsel berjalan menuju RS Jenin, menunggu penggerebekan dimulai kembali. Pada malam hari, banyak anak-anak yang terjebak di dalam sekolah di kamp tersebut, menunggu hingga penyerangan berakhir sehingga mereka dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Sebanyak 14 warga Palestina terbunuh.

Mengingat kemungkinan terjadinya serangan bersenjata, staf teater setiap hari mulai mencoba mencari tahu apakah akan ada serangan terhadap kamp. Sheta mengatakan, dia perlu tahu apakah penontonnya, keempat anaknya, stafnya dan keluarga mereka akan aman.

Sangat sulit untuk mengatur program reguler dan rencana B harus selalu tersedia. Namun ini adalah metode perlawanannya, perlawanan melalui seni adalah motto teater ini.

“Kami juga berjuang dalam perjuangan untuk membebaskan Palestina,” kata Sheta.

Sheta yakin ada banyak cara untuk berkontribusi terhadap perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel. Perjuangan bersenjata hanyalah salah satunya dan dia memilih jalan berkesenian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement