Ahad 26 Nov 2023 20:46 WIB

Selama Jeda Pertempuran, Warga Gaza Periksa Rumahnya yang Tinggal Puing

Ribuan orang berdiri mengantre untuk mendapatkan bantuan yang mulai mengalir ke Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina menyaksikan kehancuran akibat bombardir Israel di Jalur Gaza, Palestina, di Deir al Balah, Rabu (22/11/2023).
Foto:

Ia mengambil beberapa cangkir yang masih utuh dari reruntuhan, di mana sebuah sepeda dan pakaian yang penuh debu tergeletak di antara puing-puing. "Kami akan membangun kembali," katanya.

Bagi sebagian besar dari 2,3 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza yang kecil, jeda dalam serangan udara dan artileri yang nyaris konstan memberikan kesempatan pertama untuk bergerak dengan aman, memeriksa kerusakan, dan mencari akses untuk mendapatkan bantuan.

Di pasar-pasar terbuka dan depot-depot bantuan, ribuan orang berdiri mengantre untuk mendapatkan bantuan yang mulai mengalir ke Gaza dalam jumlah yang lebih besar. Bantuan ini bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Sejak serangan mendadak Hamas pada pada 7 Oktober lalu, Israel membombardir Gaza dalam serangan paling mematikan dan merusak yang pernah terjadi di Gaza yang memiliki panjang 40 kilometer.

Para pejabat kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pengeboman menyebabkan lebih dari 14.000 orang wafat, 40 persennya di antaranya adalah anak-anak. Serangan Israel meratakan sejumlah distrik permukiman. Mereka mengatakan ribuan mayat lainnya mungkin masih berada di bawah reruntuhan, yang masih belum tercatat ke dalam total korban tewas resmi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement