REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tentara Israel pada Ahad (26/11/2023) menangkap 20 warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat. Dengan penangkapan tersebut, total tahanan Palestina sejak 7 Oktober 2023 menjadi 3.200 orang, kata Palestinian Prisoners Club (PPC). PCC merupakan organisasi non pemerintah yang beranggotakan mantan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
“Pasukan pendudukan menangkap sedikitnya 20 warga Palestina, pada Sabtu-Ahad malam, dari kota-kota di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur,” kata PPC dalam sebuah pernyataan.
Tentara Israel setiap hari menyerbu desa dan kota di seluruh Tepi Barat yang dibarengi dengan aksi konfrontasi, penangkapan, penembakan, dan pengeboman gas terhadap warga Palestina.
Konfrontasi ini meningkat sebagai akibat serangan habis-habisan Israel ke Jalur Gaza sebagai aksi balasan terhadap serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober. Jeda kemanusiaan selama empat hari, yang dimediasi oleh Qatar, mulai berlaku pada Jumat, sehingga serangan Israel di Jalur Gaza berhenti untuk sementara.
Dalam dua hari pertama jeda kemanusiaan, Israel dan Hamas menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Menurut perjanjian, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Gelombang serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong Palestina itu. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang, menurut otoritas Israel.