Senin 27 Nov 2023 08:28 WIB

Pertukaran Tahanan Gelombang Ketiga, 39 Warga Palestina Dibebaskan

Warga Palestina menunggu bus Palang Merah yang membawa para tahanan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel merayakan kebebasannya bersama warga yang menunggu mereka, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel merayakan kebebasannya bersama warga yang menunggu mereka, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Israel membebaskan 39 tahanan Palestina dalam pertukaran tahanan gelombang ketiga dengan Hamas. Pertukaran tahanan ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari yang dimulai pada Jumat (24/11/2023).

Kerumunan besar warga Palestina turun ke jalan-jalan di Ramallah, di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Ahad (26/11/2023) malam. Mereka menunggu bus Palang Merah yang membawa para tahanan.

Baca Juga

Beberapa orang mengibarkan bendera Palestina di samping bendera dua partai politik utama Palestina, Hamas dan Fatah.  Beberapa pemuda naik ke atas sebuah bus berwarna putih yang mengangkut sebagian besar narapidana laki-laki dan beberapa narapidana perempuan.

“Awalnya kami tidak mempercayainya,” kata Shakir Mahajna saat dia bersama keluarganya menunggu putranya Omar, yang telah dibebaskan.

“Terakhir kali saya mengunjunginya, dia frustrasi, dia mengatakan kepada saya ‘Ayah, saya ingin pergi’,” kata Mahajna kepada Aljazirah.

Omar ditangkap ketika berusia 16 tahun dan hukumannya masih tersisa empat bulan. Usia Omar kini sudah menginjak 18 tahun.

Keluarga lain yang menunggu kedatangan kerabat mereka dibebaskan dari penjara adalah Nour Ara'ar. Saudara laki-laki Nour, Zeid yang berusia 17 tahun dirangkap pada Juli tahun lalu. Dia mengatakan, saudaranya ditahan tanpa persidangan.

“Semuanya ditangguhkan karena perang. Persidangan tidak dilakukan. Kami senang, tapi perasaan kami campur aduk. Kegembiraan kami tidak lengkap karena apa yang terjadi di Gaza,” ujar Nour.

Sementara itu, di dekat Beitunia, tempat beberapa warga Palestina juga berkumpul, tiga warga Palestina berusia 15 tahun, 18 tahun dan 33 tahun terluka setelah pasukan Israel menembakkan peluru tajam. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan, dua anak lainnya yang berusia 11 tahun dan 13 tahun dirawat di rumah sakit karena menghirup gas air mata.

Hamas bebaskan warga negara Israel, Thailand, dan Rusia....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement