Selasa 28 Nov 2023 08:09 WIB

Pertukaran Tahanan Gelombang Keempat, 33 Tahanan Palestina Dibebaskan

Jumlah tahanan Palestina selama jeda awal empat hari pertempuran menjadi 150 orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel melakukan sujud syukur setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel melakukan sujud syukur setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas penjara Israel pada Selasa (28/11/2023) pagi mengatakan, 33 tahanan Palestina telah dibebaskan berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata. Tahanan yang dibebaskan termasuk 30 anak-anak Palestina dan tiga wanita.

Para tahanan tiba di Kota Ramallah, Tepi Barat. Mereka disambut dengan sorak-sorai saat bus mereka melintasi jalanan. Dengan mengibarkan bendera Palestina, Hamas, dan Jihad Islam, puluhan warga Palestina berkumpul di luar penjara Ofer Israel dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki untuk menunggu pembebasan warga Palestina lainnya. Pembebasan ini menjadikan jumlah total tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel selama jeda awal empat hari pertempuran menjadi 150 orang.

Baca Juga

Israel telah menyetujui dimasukkannya 50 tahanan perempuan Palestina ke dalam daftar tahanan yang dijadwalkan untuk dibebaskan jika ada tambahan sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza. Pernyataan itu muncul setelah mediator Qatar mengatakan, gencatan senjata akan diperpanjang selama dua hari lagi.

Dalam pertukaran tahanan gelombang keempat, Hamas membebaskan 11 sandera dari Gaza yang kemudian diserahkan ke Palang Merah dan dibawa ke Israel. Dengan demikian, Hamas telah membebaskan 69 dari sekitar 240 sandera yang ditangkap selama serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober.

Qatar bersama Mesir telah memfasilitasi perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel. Mereka mengatakan, ada kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari. Sebelumnya Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata selama empat hari yang dimulai pada Jumat (24/11/2023) dan berakhir pada Senin (27/11/2023).

“Kami punya perpanjangan dua hari lagi. Ini adalah langkah yang sangat positif," kata Duta Besar Qatar untuk PBB Alya Ahmed Saif Al-Thani kepada wartawan setelah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB.

Kepala Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), Diaa Rashwan mengatakan, perpanjangan tersebut akan mencakup pembebasan 20 sandera Israel yang ditangkap oleh Hamas selama serangan 7 Oktober di Israel selatan.  Sebagai imbalannya, 60 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan.

Sebelumnya, Hamas dilaporkan menginginkan perpanjangan gencatan senjata selama empat hari sementara Israel menginginkan perpanjangan dengan syarat tertentu. Seorang pejabat Israel menegaskan kembali posisi Israel bahwa mereka akan menyetujui satu hari gencatan senjata tambahan untuk pembebasan setiap kelompok yang terdiri dari 10 sandera.  Sebagai imbalannya, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan setiap kali akan mencapai tiga kali lipat jumlahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement