Kamis 30 Nov 2023 19:27 WIB

Lima Hal yang Perlu Diketahui tentang Mantan Menlu AS Henry Kissinger

Kissinger dihujani kritik atas kebijakannya di Asia Tenggara.

Menteri Luar Negeri Henry Kissinger, kiri, memberi isyarat kepada hadirin di Ruang Timur Gedung Putih, 22 September 1973, saat Presiden Richard Nixon menyaksikan, di Washington.
Foto:

Reputasi

Di pemerintahan Nixon yang kaku, Kissinger mendapatkan reputasi sebagai pria yang suka wanita. Kissinger menyebut wanita sebagai "pengalih perhatian, hobi."

Isaacson menulis para eksekutif Hollywood sangat ingin menjodohkannya dengan para bintang muda, yang dibawa Kissinger ke pemutaran film perdana dan restoran-restoran mewah. Teman-temannya termasuk Jill St John, Shirley MacLaine, Marlo Thomas, Candice Bergen, dan Liv Ullmann.

Dalam jajak pendapat Playboy Club Bunnies pada tahun 1972, pria yang dijuluki "Super-K" oleh Newsweek ini menduduki peringkat pertama sebagai "pria yang paling ingin saya ajak berkencan."

"Kekuasaan adalah afrodisiak yang paling utama," kata Kissinger mengenai hasil jajak pendapat itu.

Kritik

Selama berpuluh-puluh tahun Kissinger berjuang melawan anggapan ia dan Nixon menyetujui syarat-syarat perdamaian di Vietnam pada 1972 yang sebenarnya sudah tersedia pada tahun 1969, dan dengan demikian memperpanjang perang tidak perlu yang mengorbankan puluhan ribu nyawa orang Amerika.

Ia dikecam karena mengizinkan penyadapan telepon terhadap wartawan dan staf Dewan Keamanan Nasional-nya sendiri untuk menutup kebocoran berita di Gedung Putih Nixon.

Di kampus-kampus ia dikecam karena pengeboman dan invasi sekutu ke Kamboja pada April 1970, yang dimaksudkan untuk menghancurkan jalur suplai Vietnam Utara ke pasukan komunis di Vietnam Selatan. Penyerbuan tersebut, sebagaimana Nixon dan Kissinger menyebutnya, dituding oleh beberapa pihak sebagai penyebab jatuhnya Kamboja ke tangan pemberontak Khmer Merah.

Tahun-Tahun Terakhir

Kissinger memupuk reputasi sebagai negarawan yang dihormati, memberikan pidato, memberikan nasihat kepada presiden dari Partai Republik dan Partai Demokrat, serta mengelola bisnis konsultan global yang menguntungkan saat ia berkeliling dunia.

Namun, catatan dari era Nixon, yang dirilis selama bertahun-tahun, kerap menyudutkannya. Kissinger dihujani kritik dari dalam dan luar negeri yang berpendapat ia harus mempertanggungjawabkan kebijakannya di Asia Tenggara dan dukungannya terhadap rezim-rezim represif di Amerika Latin.

Ia harus berpikir dua kali sebelum melakukan perjalanan ke negara-negara tertentu untuk memastikan dia tidak akan dipanggil para hakim yang ingin menanyainya tentang tindakan-tindakannya di era Nixon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement