Terlepas dari itu, penargetan terhadap salah satu lokasi militer paling sensitif di Israel menunjukkan bahwa cakupan serangan Hamas pada 7 Oktober mungkin lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Roket yang ditembakkan oleh pejuang Palestina dapat menembus wilayah udara di sekitar senjata strategis Israel yang dijaga ketat.
“Roket tersebut menyerang dalam batas-batas pangkalan. Roket tersebut mendarat di jurang kecil yang berdekatan dengan fasilitas rudal Jericho, sistem radar besar, dan baterai rudal pertahanan udara. Ledakan tersebut dengan cepat memicu kebakaran di vegetasi yang lebat dan kering," kata laporan New York Times.
Perang antara Hamas dan Israel meletus pada 7 Oktober, ketika pejuang Palestina tersebut melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel dari Jalur Gaza. Pejuang Hamas menerobos pagar keamanan dan memasuki wilayah Israel selatan. Serangan mereka diiringi tembakan ribuan roket ke Israel pada pagi hari.
Israel mengklaim, serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Hamas juga menyandera lebih dari 240 orang Israel yang dibawa ke Gaza. Serangan Hamas ini menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.
Israel membalas serangan Hamas dengan melancarkan serangan udara secara intensif di Gaza. Militer Israel juga melancarkan serangan darat, yang mengakibatkan kematian hampir 16.000 warga Palestina. Sebagian besar korban pengeboman Israel di Gaza adalah anak-anak.