Rabu 06 Dec 2023 08:51 WIB

Rusia dan Iran Sepakat Lawan Sanksi AS Bersama-sama

Hingga kini AS memberlakukan sejumlah sanksi kepada Rusia dan Iran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian (kiri) dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berjabat tangan  dalam sebuah kesempatan bersama baru-baru ini.
Foto: EPA-EFE/YURI KOCHETKOV
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian (kiri) dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berjabat tangan dalam sebuah kesempatan bersama baru-baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia dan Iran telah menandatangani deklarasi untuk melawan sanksi unilateral Amerika Serikat (AS). Deklarasi itu diteken saat menteri luar negeri kedua negara bertemu di Moskow, Selasa (5/12/2023).

“Kami baru saja menandatangani deklarasi tentang cara dan sarana untuk melawan, memitigasi, serta mengimbangi dampak negatif dari tindakan pemaksaan sepihak. Tidak diragukan lagi, ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan upaya terkoordinasi oleh anggota komunitas global untuk mengatasi sanksi ilegal, yang digunakan AS dan sekutunya sebagai pengganti diplomasi,” kata Menlu Rusia Sergey Lavrov saat membuka pembicaraan dengan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Lavrov menambahkan, pertemuannya dengan Amirabdollahian digunakan untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu bilateral dan regional yang mendesak.“Kami secara tradisional memiliki agenda yang luas,” ucapnya.

Dalam rangkaian agenda pada Selasa kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov juga mengadakan pertemuan dengan Ali Asghar Khaji, penasihat senior menlu Iran untuk urusan politik khusus. Salah satu isu yang mereka bahas adalah perkembangan situasi di Jalur Gaza.

“(Para pihak) menekankan perlunya penghentian permusuhan di Jalur Gaza dan penyelesaian cepat semua masalah kemanusiaan yang muncul,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Bogdanov dan Khaji turut membahas perkembangan isu di Timur Tengah. Fokusnya yakni pada pentingnya melanjutkan koordinasi erat antara Moskow dan Teheran, termasuk dalam kerangka format Astana, demi kepentingan penyelesaian komprehensif di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement