REPUBLIKA.CO.ID, GUERNICA -- Kota Guernica di Spanyol menyalakan sirene 86 tahun setelah genosida Nazi, sebagai protes atas pembantaian Israel di Gaza. Nazi pernah mengebom kota Guernica di Basque dan meratakannya dengan tanah, menyebabkan lebih dari 16 ribu orang terbunuh.
Sebagai protes dan paralelisme, para pengunjuk rasa di Guernica membentuk formasi yang menunjukan bendera Palestina saat sirene berbunyi pada Jumat (18/12/2023). Protes ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai kondisi yang terjadi di Gaza.
86 years after the sirens sounded for the Nazi genocide, the Spanish city of Gernika once again sounds the sirens in response to the Israeli genocide in Gaza. pic.twitter.com/fxy2335Qce
— Quds News Network (@QudsNen) December 8, 2023
Unjuk rasa ini merupakan bagian dari kegiatan yang digerakan oleh koalisi serikat pekerja Guernica-Palestine Citizens Initiative. Menurut Anadolu Agency, acara tersebut menggambarkan kesejajaran antara penderitaan Guernica di masa lalu dan penderitaan yang sedang berlangsung di Gaza.
Acara tersebut berlangsung di alun-alun utama kota, tempat warga sipil dibom tanpa ampun pada 1937. Tindakan ini mengirimkan pesan dukungan yang kuat terhadap Palestina di tengah konflik yang sedang terjadi dengan Israel.
“Kami ingin berteriak kepada dunia bahwa Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan ikut merasakan penderitaan rakyat Palestina,” kata pernyataan Guernica-Palestine Citizens Initiative saat mengumumkan kegiatan tersebut pada (Selasa 5/12/2023).
Guernica secara historis penting karena lokasinya yang strategis selama Perang Saudara Spanyol. Kota ini menghadapi kehancuran pada 26 April 1937 ketika pesawat Jerman dan Italia atas perintah pasukan Nasionalis yang dipimpin oleh diktator Jenderal Francisco Franco melakukan serangan udara yang menghancurkan.
Pelukis terkenal Spanyol Pablo Picasso mengabadikan kengerian pemboman Guernica melalui lukisan ikoniknya dengan judul yang sama. Selesai antara Mei hingga Juni 1937 di Paris, lukisan itu menjadi bukti kuat kebrutalan perang dan saat ini disimpan di Museum Reina Sofia di Madrid.