Senin 11 Dec 2023 21:22 WIB

Anggota Parlemen dari Demokrat Kecam Langkah AS Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Israel melanjutkan serangan militernya ke Jalur Gaza pada 1 Desember 2023.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Alexandria Ocasio-Cortez
Foto: AP
Alexandria Ocasio-Cortez

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota parlemen dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, pada Ahad (10/12/2023), mengecam sikap AS, karena memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Ocasio-Cortez menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan yang "memalukan."

"Pemerintahan Biden tidak dapat lagi mendamaikan kepedulian mereka terhadap Palestina dan hak asasi manusia, sementara mereka sendiri memveto seruan gencatan senjata PBB dan mengabaikan seluruh Kongres AS untuk mendukung pemboman tanpa pandang bulu di Gaza," kata Cortez di aplikasi sosial X.

Baca Juga

AS memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (8/12/2023), yang menuntut gencatan senjata segera dilakukan, untuk menghentikan pertumpahan darah yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Rancangan resolusi yang disponsori bersama oleh hampir 100 negara anggota PBB itu mendapat dukungan dari 13 anggota Dewan Keamanan. Inggris, yang juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan dengan hak veto, memilih abstain, namun tidak pada AS yang menggunakan veto-nya.

Sementara itu, Tel Aviv terus melancarkan serangannya setelah AS memblokir desakan internasional untuk gencatan senjata, dan menyetujui lebih banyak amunisi kepada sekutunya. Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Israel melanjutkan serangan militernya ke Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas. Hampir 18.000 warga Palestina yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan telah menjadi syuhada. Di mana lebih dari 49.200 lainnya terluka dalam serangan Israel ke daerah kantong yang terkepung sejak 7 Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement