Senin 11 Dec 2023 21:32 WIB

Rektor Kampus AS Mundur Usai Serangan Antisemitisme

gerakan antisemitisme marak di kampus-kampus di AS.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Antisemit (ilustrasi)
Foto: AP
Antisemit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HARRISBURG --  Presiden  University of Pennsylvania Liz Magill memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir pekan lalu. Berhari-hari dia mendapat kritik dan tekanan menyusul komentarnya dalam sidang Kongres tentang antisemitisme di kampus.

“Saya menulis untuk menyampaikan bahwa Presiden Liz Magill telah secara sukarela mengajukan pengunduran dirinya sebagai Presiden University of Pennsylvania,” ujar Ketua Dewan Pengawas Kampus Ivy League Scott Bok dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Bok menyatakan, Magill akan tetap menjadi anggota fakultas tetap di Penn Carey Law. Magill pun disebut telah setuju untuk memimpin kampus sampai presiden sementara ditunjuk.

“Atas nama seluruh komunitas Penn, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Magill atas pengabdiannya kepada Universitas sebagai Presiden dan mendoakan yang terbaik untuknya,” ujar Bok.

Pada 5 Desember, rektor dari tiga universitas terkemuka Amerika Serikat, Claudine Gay dari Harvard, Sally Kornbluth dari Massachusetts Institute of Technology, dan Magill menjadi pusat di sidang House of Representatives yang kontroversial. Sidang ini membahas mengenai antisemitisme di kampus-kampus.

Bok yang juga mengumumkan pengunduran dirinya dalam pernyataan terpisah mengatakan, Magill  dinilai melakukan kesalahan langkah yang sangat disayangkan. Namun, dia menyatakan, rekannya itu adalah orang yang sangat baik dan pemimpin yang berbakat, serta tidak sedikit pun antisemit.

“Karena lelah akibat serangan eksternal yang tiada henti selama berbulan-bulan, dia tidak menjadi dirinya sendiri pada Selasa lalu," ujar Bok.

Menurut Bok, Magill terlalu siap dan terlalu ahli dalam menghadapi forum yang penuh permusuhan dan pertaruhan yang tinggi. "Dia memberikan jawaban legalistik terhadap pertanyaan moral, dan itu salah. Itu menghasilkan suara 30 detik yang mengerikan dalam kesaksian yang lebih dari lima jam,” katanya.

Dalam sidang House, ketiga rektor kampus AS mendapatkan pertanyaan-pertanyaan. Anggota kongres menuduh kampus gagal melindungi mahasiswa Yahudi dan melihat terdapat peningkatan kekhawatiran atas isu antisemit akibat perang di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement