Selasa 12 Dec 2023 17:47 WIB

Pejuang Hamas Cegat dan Hancurkan Tank-Tank Israel di Gaza Utara

Senin kemarin, Israel memerintahkan warga di Gaza tengah untuk pindah.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Tank Israel berada di dekat perbatasan Israel dengan Gaza, Israel selatan.
Foto: VOA
Tank Israel berada di dekat perbatasan Israel dengan Gaza, Israel selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pada Senin (11/12/2023), penduduk mengatakan bahwa para pejuang Hamas telah mencegat tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke barat dan bentrok dengan pasukan Israel di Gaza utara, di mana Israel mengatakan bahwa misinya sebagian besar telah selesai.

Israel mengatakan puluhan pejuang Hamas telah menyerah dan mendesak yang lain untuk bergabung dengan mereka. Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah menembakkan roket ke arah Tel Aviv, di mana warga Israel mengungsi ke tempat penampungan.

Baca Juga

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 32 warga Palestina tewas di Khan Younis semalam. Hamas mengatakan para pejuangnya telah menghantam dua tank Israel dengan roket dan menembakkan mortir ke arah pasukan Israel.

Para militan dan penduduk mengatakan pertempuran juga terjadi di Shejaia, sebelah timur pusat Kota Gaza, distrik Sheikh Radwan di barat laut, dan Jabalia di sebelah utara.

Di Gaza tengah,  Israel memerintahkan warga untuk pindah pada hari Senin menuju tempat penampungan di daerah Deir al-Balah, para pejabat kesehatan mengatakan rumah sakit Shuhada Al-Aqsa telah menerima 40 korban tewas.

Warga melaporkan adanya baku tembak di dekat jalan pantai dan media Hamas mengatakan para pejuang menggagalkan upaya angkatan laut Israel untuk melakukan pendaratan pasukan di lepas pantai.

Pemboman Israel berlanjut hingga malam hari pada hari Senin, kata penduduk dan pejabat kesehatan. Petugas medis mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 15 orang dalam serangan terpisah di jalur Gaza tengah dan selatan. 

Hamas telah memerintah Gaza sejak 2007 dan bersumpah untuk menghancurkan Israel. Israel menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan mencuri bantuan kemanusiaan, yang dibantah oleh Hamas. Israel telah mencegah sebagian besar bantuan masuk ke Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka khawatir bantuan tersebut hanya akan memicu serangan Hamas.

Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mulai menyaring bantuan yang menuju Gaza di penyeberangan Kerem Shalom, tetapi tidak membuka penyeberangan itu sendiri, di mana sebagian besar truk yang memasuki jalur tersebut lewat sebelum perang. Dua sumber keamanan Mesir mengatakan bahwa pemeriksaan akan dimulai pada hari Selasa di bawah sistem baru yang disepakati antara Israel, Mesir dan Amerika Serikat.

 

Setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu pada 1 Desember, Israel memulai serangan darat di selatan dan sejak itu mendesak dari timur ke jantung kota Khan Younis, dengan pesawat-pesawat tempur menyerang sebuah wilayah di sebelah barat. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement