Selasa 12 Dec 2023 21:46 WIB

Agenda Kunjungan Presiden Palestina ke Rusia Dijadwalkan Ulang

Presiden Palestina diagendalan mengunjungi Rusia pada 15 November lalu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Foto: AP Photo/Jacquelyn Martin
Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Duta Besar Palestina untuk Rusia Abdel Hafiz Nofal mengatakan, Palestina dan Rusia telah sepakat menjadwalkan ulang agenda kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Moskow. Sebelumnya Abbas diagendakan melawat ke Rusia bulan lalu, tapi ditunda akibat perang di Jalur Gaza.

“Mahmoud Abbas selalu senang mengunjungi Moskow. Namun karena situasinya, kami sepakat – pihak Rusia dan Palestina – untuk menetapkan tanggal baru untuk kunjungan ini,” kata Nofal, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga

Abbas menunda kunjungannya ke Rusia yang diagendakan dilaksanakan pada 15 November 2023. Penundaan itu dilakukan karena situasi di Tepi Barat memanas akibat pertempuran di Jalur Gaza.

“Kunjungan (Abbas) sedianya dilakukan pada tanggal 15 November. Kunjungan tersebut ditunda atas permintaan pimpinan Palestina,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, 3 November 2023 lalu.

Bogdanov mengungkapkan, pihak Palestina menyampaikan bahwa perkembangan situasi tak memungkinkan Abbas untuk melakukan lawatan luar negeri. “Mereka mengatakan bahwa situasi saat ini sangat sulit dan Presiden Abbas tidak dapat meninggalkan wilayah tersebut, meninggalkan Ramallah dalam situasi seperti ini. Kami telah memberi tahu mereka dan tentu saja kami memahami keadaan ini,” ucapnya.

“Kontak dipertahankan di tingkat kerja melalui telepon. Kami berbicara dengan tim Abbas, dengan para pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina dan Fatah, yang berkedudukan di Ramallah,” tambah Bogdanov.

Sejak Israel melancarkan serangan udara ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, situasi di Tepi Barat turut memanas. Hal itu karena pasukan Israel melakukan operasi penggerebekan dan penangkapan secara intensif terhadap warga di Tepi Barat. Aksi kekerasan dan serangan oleh pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat pun melonjak tajam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement