REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Salah satu dari tiga pelabuhan kargo utama Israel, Ashdod Port mengatakan ancaman dari kelompok Houthi di Yaman tidak berdampak langsung pada operasinya.
"Kami akan menekankan kami melakukan segalanya untuk berusaha dan menjaga gerbang ke Israel sepenuhnya terbuka, meskipun ada tantangan perang," kata pelabuhan itu dalam pernyataannya seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (12/12/2023).
"Kami siap dan bekerja secara rutin untuk menyerap setiap kegiatan operasional bongkar muat yang diperlukan," katanya.
Houthi melakukan operasi militer terhadap kapal tanker komersial Norwegia, dan bersumpah untuk memblokir setiap kapal yang menuju pelabuhan Israel sampai Israel mengizinkan masuknya bantuan makanan dan medis ke Gaza.
Dalam pernyataannya juru bicara militer Houthi Yehia Sarea mengatakan kelompok yang didukung Iran itu menyerang kapal tanker, STRINDA, dengan roket karena kapal tersebut mengirimkan minyak mentah ke pelabuhan Israel dan para awaknya mengabaikan semua peringatan.
Namun pemilik kapal tanker tersebut, Mowinckel Chemical Tankers mengatakan kapal tersebut sedang menuju ke Italia dengan membawa muatan minyak kelapa sawit yang akan digunakan untuk bahan bakar nabati. Juru bicara perusahaan itu mengatakan kapal tersebut tidak berencana untuk singgah di Israel.
Houthi yang masuk ke dalam konflik Israel-Hamas menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting dan menembakkan drone dan rudal ke Israel lebih dari 1.000 mil dari pusat kekuasaan mereka di ibukota Yaman, Sanaa.