Sabtu 16 Dec 2023 15:24 WIB

AS: Tak Ada Petunjuk Israel Sengaja Targetkan Jurnalis di Gaza

Juru kamera Aljazirah Samer Abudaqa terbunuh usai Israel serang pengungsian di Gaza.

The equipment of killed Reuters journalist Issam Abdallah on display during a press conference held by Amnesty International and Human Rights Watch to release findings from their investigations into the deadly strikes by Israel on southern Lebanon on 13 October, in Beirut, Lebanon, 07 December 2023. Amnesty International and Human Rights Watch in their statements said that the Israeli attack on 13 October was an apparently deliberate strike on civilians and should be investigated as a war crime. Journalist Issam Abdallah was killed in the Israeli attack on 13 October, while working among a Reuters crew in southern Lebanon, together with six other journalists from Reuters, two from Al Jazeera, and two from AFP, who sustained injuries in the attack.
Foto: EPA-EFE/WAEL HAMZEH
The equipment of killed Reuters journalist Issam Abdallah on display during a press conference held by Amnesty International and Human Rights Watch to release findings from their investigations into the deadly strikes by Israel on southern Lebanon on 13 October, in Beirut, Lebanon, 07 December 2023. Amnesty International and Human Rights Watch in their statements said that the Israeli attack on 13 October was an apparently deliberate strike on civilians and should be investigated as a war crime. Journalist Issam Abdallah was killed in the Israeli attack on 13 October, while working among a Reuters crew in southern Lebanon, together with six other journalists from Reuters, two from Al Jazeera, and two from AFP, who sustained injuries in the attack.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Jumat (15/12/2023) mengatakan bahwa mereka tidak memiliki petunjuk apa pun bahwa Israel dengan sengaja menargetkan jurnalis di Jalur Gaza. Ini disampIkan menyusul kematian seorang jurnalis yang terbunuh dalam serangan Israel.

Juru kamera Aljazirah Samer Abudaqa, ayah dari empat anak, terbunuh di Khan Younis, Gaza selatan, setelah pesawat-pesawat nirawak Israel menembakkan rudal ke sebuah sekolah yang menjadi tempat pengungsian, lapor media yang berbasis di Qatar itu.

Baca Juga

Abudaqa terluka dalam serangan itu, kemudian meninggal kehabisan darah ketika pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas kesehatan memberikan pertolongan pertama kepadanya, lanjutnya.

“Kami masih belum mempunyai petunjuk apa pun bahwa mereka sengaja menargetkan para jurnalis,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.

“Dalam konflik dinamis yang sedang berlangsung seperti ini, kami tidak akan menjadikan diri kami sendiri sebagai hakim dan juri atas setiap serangan udara dan setiap peristiwa yang terjadi di medan perang,” tambahnya.

Kirby menyatakan bahwa para pejabat AS terus menekan Israel untuk melancarkan serangan mereka di Gaza secara hati-hati dan tepat sasaran.

“Jurnalis harus bisa bebas meliput konflik di seluruh dunia,” katanya, menambahkan bahwa serangan apa pun terhadap jurnalis tak dapat diterima.

Puluhan jurnalis Palestina terbunuh di Gaza sejak perang antara Hamas dan Israel pecah lebih dari dua bulan lalu, menurut Komite untuk Perlindungan Jurnalis (CPJ).

Berdasarkan penghitungan CPJ, jumlah jurnalis yang meninggal dunia mencapai 57 orang, dan menyebut para jurnalis di Gaza memiliki risiko yang sangat tinggi dalam melaksanakan tugas mereka.

“CPJ menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai,” kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Jurnalis di seluruh kawasan ini melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Masyarakat di Gaza, khususnya, telah menanggung dan terus menanggung kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghadapi ancaman yang sangat besar,” ujar Mansour.

Koresponden Aljazirah Wael Dahdouh, yang keluarganya terbunuh oleh serangan udara Israel, sedang dalam perjalanan bersama Abudaqa ketika mereka diserang.

Dahdouh mengatakan mereka sedang pergi bersama tim penyelamat yang berusaha mencapai sebuah rumah yang dibom dengan harapan bisa menyelamatkan korban yang selamat.

Setidaknya 18.787 warga Palestina terbunuh, sekitar dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak, dan 50.897 orang terluka selama perang yang berlangsung lebih dari dua bulan tersebut, menurut angka resmi dari otoritas kesehatan Gaza.

Ketika ditanya kapan AS memperkirakan Israel akan menurunkan eskalasi konflik menuju intensitas yang lebih rendah di Gaza, Kirby mengatakan bahwa Washington "tidak sedang mendikte persyaratan kepada Israel".

Namun, dia mengatakan bahwa Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan telah berdiskusi dengan para pejabat Israel pada pekan ini, dan mengatakan Israel berencana melakukan perubahan pada operasi militer mereka di Gaza.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement