Kamis 28 Dec 2023 10:35 WIB

AS Kirim Bantuan Senjata dan Amunisi ke Ukraina

Paket bantuan yang diberikan termasuk amunisi pertahanan udara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Seorang tentara Ukraina menyiapkan bom untuk dipasang pada drone yang meledak di pinggiran Kremmina, Ukraina, beberapa waktu lalu.
Foto: AP Photo/Bram Janssen
Seorang tentara Ukraina menyiapkan bom untuk dipasang pada drone yang meledak di pinggiran Kremmina, Ukraina, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengumumkan paket bantuan terakhir tahun ini ke Ukraina. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS memberikan senjata dan peralatan senilai 250 juta dolar AS.

Presiden AS Joe Biden meminta Kongres menyediakan dana tambahan senilai 61 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina. Tapi Partai Republik menolak menyetujui bantuan itu tanpa kesepakatan pemerintah yang dikuasai Partai Demokrat memperketat keamanan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Baca Juga

Gedung Putih memperingatkan tanpa dana tambahan, anggaran untuk bantuan ke Ukraina akan habis pada akhir tahun. Sementara Ukraina sedang berjuang merebut kembali daerah-daerah yang diduduki pasukan Rusia sejak invasi 2022. Blinken mengatakan paket bantuan terbaru, termasuk amunisi pertahanan udara, amunisi tambahan untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi, amunisi artileri, amunisi anti-tank dan lebih dari 15 juta peluru.

"Koalisi yang terdiri dari lebih dari 50 negara terus memberikan dukungan penting bagi pasukan Ukraina. Sangat penting bagi Kongres untuk bertindak cepat, sesegera mungkin, untuk memajukan kepentingan keamanan nasional kita dengan membantu Ukraina mempertahankan diri dan mengamankan masa depannya," kata Blinken dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri AS, Rabu (27/12/2023).

Kongres AS sudah menyetujui 110 miliar dolar AS dana untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia. Tapi belum ada dana yang disetujui sejak Partai Republik menguasai House of Representative pada Januari 2023. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement