AS adalah salah satu negara yang mendukung agresi Israel ke Jalur Gaza. Washington berulang kali mengatakan bahwa Tel Aviv memiliki hak membela diri setelah serangan dan operasi infiltrasi Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas. AS pun sempat menyampaikan bahwa mereka menolak gagasan gencatan senjata di Gaza.
Awal pekan ini kelompok Hamas menuduh Israel melancarkan teror terhadap penduduk sipil di Jalur Gaza akibat terpukul dan kalah dalam pertempuran. Tudingan itu dilayangkan setelah Israel meluncurkan serangan udara ke kamp pengungsi Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah yang membunuh setidaknya 70 orang.
“Setiap kali tentara Nazi dikalahkan di depan para pahlawan perlawanan, mereka mempraktikkan terorisme terhadap warga sipil yang tidak berdaya dengan bantuan (Presiden AS Joe) Biden,” kata anggota senior Hamas Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan, Senin (25/12/2023), dikutip laman Middle East Monitor.
Hingga saat ini, Israel masih terus melancarkan agresi ke Gaza. Lebih dari 21.300 ribu warga Gaza telah terbunuh sejak Israel memulai agresinya pada 7 Oktober 2023 lalu. Sementara korban luka sudah melampaui 55 ribu orang.