Selasa 02 Jan 2024 12:45 WIB

Brigade Al-Qassam Tembakkan Sejumlah Besar Roket ke Tel Aviv 

Brigade Al-Qassam juga menyatakan mereka berhasil menyita pesawat nirawak Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Rudal Israel menyerang bagian utara Jalur Gaza saat matahari terbenam, Ahad (29/10/2023.
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Rudal Israel menyerang bagian utara Jalur Gaza saat matahari terbenam, Ahad (29/10/2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam menembakkan sejumlah besar roket dari Jalur Gaza ke Tel Aviv, Israel, Senin (1/1/2024). Selain itu, terdapat pula serangan udara yang menargetkan kota Israel lainnya.

Lewat akun Telegram-nya, Brigade Al-Qassam mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan serangan roket ke Tel Aviv dan sekitarnya. “Brigade Al-Qassam membombardir kota Tel Aviv dan sekitarnya dengan roket M90 sebagai respons terhadap pembantaian warga sipil oleh Zionis,” katanya, dilaporkan Anadolu Agency.

Baca Juga

Brigade Al-Qassam turut merilis video yang memperlihatkan ketika serangan roket dilaksanakan. Sementara itu Radio Angkatan Darat Israel mengungkapkan, sejumlah roket dari Gaza turut diarahkan ke beberapa kota lain selain Tel Aviv, seperti ke Rishon Lezion, Lod, Ramla, Bnei Brak, dan Sderot.

Israel belum merilis informasi apakah ada korban luka maupun jiwa akibat serangan roket Brigade Al-Qassam tersebut. Informasi mengenai ada atau tidaknya kerusakan infrastruktur akibat serangan itu juga belum diumumkan.

Pada Senin kemarin, Brigade Al-Qassam juga berhasil menyita pesawat nirawak (drone) pengintai milik Israel yang beroperasi di Gaza. Ketika diambil alih, drone tersebut tengah melakukan misi pengawasan di Beit Hanoun di utara Gaza.

Hingga saat ini pertempuran antara pasukan Israel dan kelompok perlawanan Palestina masih berlangsung di Gaza. Lebih dari 21.800 warga Palestina di Gaza telah terbunuh sejak Israel memulai agresinya pada 7 Oktober 2023. Sementara jumlah korban luka melampaui 56.450 orang.

Agresi Israel ke Gaza juga menyebabkan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur. Sementara hampir 2 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi dan menghadapi krisis pangan, air bersih, serta obat-obatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement