Rabu 03 Jan 2024 17:09 WIB

Hamas: Pembunuhan Arouri Bukti Kegagalan Israel yang Memalukan

Arouri adalah pemimpin paling senior Hamas yang tewas oleh Israel sejak 7 Oktober.

Smoke billows from a destroyed building at the site of an explosion in the southern district of Dahiyeh, Beirut, Lebanon, 02 January 2024. According to Lebanese state media, at least six people were killed in an explosion following an Israeli drone strike, including Hamas deputy head, Saleh al-Arouri.
Foto: EPA-EFE/ABBAS SALMAN
Smoke billows from a destroyed building at the site of an explosion in the southern district of Dahiyeh, Beirut, Lebanon, 02 January 2024. According to Lebanese state media, at least six people were killed in an explosion following an Israeli drone strike, including Hamas deputy head, Saleh al-Arouri.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang petinggi Hamas mengatakan bahwa pembunuhan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh Al Arouri di Beirut membuktikan kegagalan Israel yang memalukan dalam perang di wilayah kantong Palestina, Gaza. Melalui pernyataan pada Selasa (2/1/2024) malam, Izzat Al Rishq menegaskan bahwa pembunuhan Arouri semakin memperkuat tekad kelompok perlawanan Palestina itu untuk melanjutkan perlawanan mereka yang berani terhadap rezim Tel Aviv.

“Pembunuhan pengecut oleh rezim Zionis terhadap para pemimpin dan simbol rakyat Palestina di dalam dan di luar Palestina tidak akan berhasil mematahkan tekad dan ketabahan bangsa kami dan menghentikan perlawanan berani mereka,” kata Al Rishq.

Baca Juga

Hamas menghentikan pembahasan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza atau kemungkinan kesepakatan pertukaran sandera dengan Israel, demikian sebut sebuah sumber Palestina pada Selasa. "Hamas mengatakan kepada mediator keputusannya untuk menghentikan seluruh pembahasan mengenai gencatan senjata Gaza atau pertukaran sandera dengan Israel," ujar sumber tersebut kepada Anadolu.

Keputusan itu diambil tak lama setelah wakil pemimpin Hamas Saleh Al Arouri dibunuh dalam serangan drone Israel di kantor Hamas di ibu kota Lebanon, Beirut, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon. Hamas telah memastikan bahwa Arouri dan dua komandan sayap bersenjata mereka, Brigade Al Qassam, juga tewas dalam serangan itu, dari enam orang korban jiwa dari kejadian itu.

Arouri adalah pemimpin paling senior Hamas yang tewas oleh Israel sejak meletusnya konflik Gaza pada 7 Oktober. Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Setidaknya 22.185 warga Palestina tewas dan 57.035 lainnya terluka, sebagian besar anak-anak dan wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, di mana 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement