REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menilai kelompok pejuang Hamas Palestina masih memiliki kekuatan signifikan di Jalur Gaza. Hamas diperkirakan belum tergoyahkan bahkan setelah perang selama tiga bulan melawan Israel, yang mengakibatkan kehancuran massal dan pengungsian di daerah kantong yang terkepung itu.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden memiliki perkiraan jumlah pejuang Hamas yang masih berada di medan perang. Hanya saja, dia mengaku muak untuk membeberkan itu.
"Hamas masih memiliki postur kekuatan yang signifikan di Gaza," kata dia, Rabu (3/1/2023).
Lebih lanjut, Kirby menjelaskan dirinya tidak yakin serangan militer Israel saja akan mampu memberantas ideologi Hamas di Gaza. Menurutnya, tidak mungkin setiap pejuang Hamas bisa ditumpas.
"Jadi dalam hal ini Anda masih harus menerima kenyataan bahwa mungkin masih ada beberapa anggota Hamas, bahkan ketika operasi militer Anda selesai. Artinya, apa yang mereka bisa lakukan adalah memberantas ancaman yang ditimbulkan Hamas terhadap rakyat Israel. Dan Anda bisa melakukannya dengan mengejar kepemimpinan, Anda bisa melakukannya dengan mengejar infrastruktur mereka, Anda bisa melakukannya dengan mengejar sumber daya mereka," ujar Kirby.