REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Kementerian Intelijen Iran mengungkapkan, pasukan keamanan negara tersebut telah menangkap 11 orang yang diduga terlibat dalam serangan bom di kota Kerman. Insiden itu menewaskan hampir 100 orang.
Dalam keterangan yang dirilis pada Jumat (5/1/2023), Kementerian Intelijen Iran mengatakan, dari penangkapan ke-11 tersangka tersebut, pasukan keamanan Iran berhasil menyita bahan peledak. Namun belum dijelaskan lebih detail tentang profil para tersangka.
Sementara itu, dua sumber intelijen yang dikutip Reuters mengatakan, Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan penyadapan komunikasi terkait serangan bom di kota Kerman. Penyadapan itu mengonfirmasi bahwa kelompok ISIS yang berbasis di Afghanistan mendalangi serangan tersebut. “Intelijennya jelas dan tidak dapat disangkal,” ungkap salah satu sumber.
Namun kedua sumber intelijen itu menolak menjelaskan lebih detail tentang penyadapan komunikasi yang dilakukan AS. Pada Kamis (4/1/2025) lalu, ISIS memang mengklaim bertanggung jawab atas dua ledakan bom yang terjadi di Kerman. Bom tersebut diledakkan ketika warga Iran tengah memperingati kematian Qassem Soleimani, yakni mantan komandan Pasukan Quds yang dibunuh oleh Amerika Serikat (AS). Setidaknya 84 orang tewas dan 284 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan bom di Kerman.
Dalam klaim yang dirilis lewat akun Telegram-nya, ISIS tak mengungkap apa motif mereka melancarkan serangan bom di Kerman. Setelah adanya klaim tersebut, Panglima Korps Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Hossein Salami bersumpah akan memburu para anggota ISIS yang terlibat dalam insiden di Kerman. “Kami akan menemukan kalian di mana pun kalian berada,” ujar Hossein Salami di upacara pemakaman para korban bom di Kerman, Jumat, dikutip laman Al Arabiya.
Sebelum adanya klaim ISIS, Iran sempat menuding AS dan Israel bertanggung jawab atas serangan bom di Kerman. “Washington mengatakan AS dan Israel tidak berperan dalam serangan teroris di Kerman, Iran. Benarkah? Rubah mengendus sarangnya sendiri terlebih dahulu. Jangan salah. Tanggung jawab atas kejahatan ini terletak pada AS serta rezim Zionis (Israel) dan terorisme hanyalah sebuah alat,” kata wakil politik presiden Iran, Mohammad Jamshidi, lewat akun X (Twitter)-nya, Rabu (3/1/2024).
AS telah menolak tuduhan yang menyebut mereka atau sekutunya, Israel, terlibat dalam serangan bom di kota Kerman. “AS tidak terlibat dalam hal apa pun. Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini,” ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, Rabu lalu.
Sementara Israel menolak mengomentari insiden serangan bom di Kerman. “Kami fokus pada pertempuran dengan Hamas,” kata Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari ketika ditanya insiden di Kerman.