Sabtu 06 Jan 2024 15:31 WIB

Tertekan Finansial, Orang Jepang Kian Enggan Menikah

Angka orang yang tidak ingin menikah di Jepang mencapai 25,6 persen.

 Para wanita mengambil foto sakura dari ponsel pintar di Taman Yuyuantan selama festival musim semi di Beijing, Selasa, 30 Maret 2021.
Foto: AP/Andy Wong
Para wanita mengambil foto sakura dari ponsel pintar di Taman Yuyuantan selama festival musim semi di Beijing, Selasa, 30 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebuah survei menemukan bahwa sepertiga orang dewasa Jepang berusia 20 hingga 40 tahun yang belum menikah belum pernah menjalin hubungan, dan seperempat dari mereka tidak berniat untuk menikah.

Rasio pria dan wanita lajang yang belum pernah menjalin hubungan romantis mencapai 34,1 persen. Angka ini tertinggi sejak kelompok layanan kepegawaian Recruit Holdings Co. mulai melakukan survei mengenai pandangan masyarakat tentang pernikahan pada 2017.

Baca Juga

Angka orang yang tidak ingin menikah di Jepang mencapai 25,6 persen, hampir sama dengan temuan survei kesetaraan gender yang dilakukan pemerintah Jepang tahun lalu. Pemerintah Jepang saat ini sedang berupaya untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran dan kekurangan tenaga kerja di negaranya.

Recruit mengatakan angka orang yang tidak ingin menikah di Jepang meningkat dibandingkan 2021, yang berada di angka 21,1 persen. Survei terbaru ini dilakukan pada September dan dirilis bulan ini. Survei tersebut mencakup 1.200 orang dewasa lajang yang belum pernah menikah.

Survei menemukan bahwa sekitar 19,4 persen responden perempuan dan 23,7 persen responden laki-laki berusia 20-an di Jepang menganggap menjalin hubungan romantis hanya membuang-buang waktu dan uang. Survei menemukan bahwa responden laki-laki berusia lebih tua lebih sedikit yang menganggap menjalin hubungan romantis sebagai hal yang tidak berharga.

Namun, persentase responden perempuan berusia 30-an tahun yang menganggap menjalin hubungan romantis sebagai hal yang tidak berharga meningkat tajam dari 14,6 persen pada 2021 menjadi 23,6 persen pada 2023. Di antara laki-laki dari semua kelompok umur yang tidak ingin menikah, sebanyak 42,5 persen menyebutkan tekanan finansial dalam kehidupan rumah tangga sebagai alasan utama.

Sementara bagi perempuan, sebanyak 40,5 persen responden mengatakan mereka tidak ingin mengkompromikan kebebasan dan kemandirian mereka. Meskipun 46,1 persen dari seluruh responden mengatakan mereka ingin menikah, trennya menunjukkan penurunan, yakni 55,4 persen pada 2017 dan 52,6 persen pada 2021.

Di antara responden berusia 20-an, 44,3 persen perempuan dan 34,6 persen laki-laki mengatakan mereka hanya akan berkencan dengan seseorang dengan tujuan mencari pasangan hidup.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement