Sabtu 06 Jan 2024 23:41 WIB

Blinken Kunjungi Timteng, Hamas: AS Telah Salah Dukung Israel

Stabilitas kawasan sangat berkaitan dengan perjuangan Palestina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke beberapa negara di Timur Tengah.
Foto: Saul Loeb/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke beberapa negara di Timur Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemimpin kelompok Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, pada Jumat (5/1) mendesak Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk fokus  menghentikan serangan Israel di Gaza yang menewaskan 22.000 orang dan menyebabkan pengungsian massal, kelaparan, serta penyakit.

“Kami berharap Blinken mengambil pelajaran dari tiga bulan terakhir dan menyadari skala kesalahan yang dilakukan AS dengan memberikan dukungan penuh kepada Israel," kata kepala biro politik Hamas tersebut melalui pesan video.

Baca Juga

“Kami berharap dia (Blinken) fokus menghentikan agresi dan pendudukan di seluruh wilayah Palestina,” katanya.

Haniyeh juga mendesak para pejabat negara-negara Arab dan Islam, yang akan bertemu Menlu Amerika Serikat itu “untuk menyampaikan bahwa masa depan dan stabilitas kawasan sangat berkaitan dengan perjuangan Palestina yang tidak dapat diabaikan.”

“Rakyat dan perlawanan (Palestina) tidak akan menerima pendudukan yang selalu mencekik kami,” katanya.

Blinken sedang melakukan kunjungan di kawasan Timur Tengah sampai 10 Januari, yang dimulai dari Turki pada Jumat malam. Dia juga akan mengunjungi Yunani, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Israel, Mesir, dan Tepi Barat.

“Saya kembali ke kawasan untuk melakukan diplomasi lanjutan tentang situasi di Gaza,” kata Blinken dalam unggahannya di X.

“Saya akan terus mendesakkan perlindungan nyawa warga sipil dan secara intensif berkoordinasi dengan para mitra untuk menjamin pembebasan tawanan dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan berkelanjutan di Gaza".

Hingga kini, Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan lintas batas 7 Oktober lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement